Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenali Spidy, Belajar Menjadi BeeBee: Kisah Fabel Inspirasi

7 Januari 2021   21:51 Diperbarui: 7 Januari 2021   21:58 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi lebah (gambar Kontan)

Laba-laba dan lebah memang dua binatang berjenis hampir sama sebagai serangga. Akan tetapi, keduanya tetap berbeda, dalam peran dan perangai masing-masing. Sama-sama berdiam di tempat yang sama, keduanya punya dunianya sendiri.

Namun, dua serangga ini punya kedudukan tersendiri dalam keyakinan keberagamaan kita. Laba-laba terabadikan dalam Quran surah Al-'Ankabut, yang menjadi penolong bagi persembunyian Rasul dari kejaran kaum kafir kala itu. Sementara, lebah banyak terkisahkan dalam surah An-Nahl, dengan segala kebaikan dan keutamaan yang dimiliki. Dan bagi yang meyakini, surah adalah kumpulan kalam Allah yang Maha Esa.

Sama-sama sebagai makhluk ciptaan Sang Khaliq. Ciptaan yang sejatinya bisa diteladani sekaligus sebagai pelajaran dan pertanda (isyarah) bermakna. Bahwa, apapun yang ada di dunia ini adalah ayat-ayat yang bisa dibaca dan dipelajari, baik yang tersurat dalam kalam Ilahi atau yang tersirat melekat pada ciptaan-Nya.

Inspirasi yang bisa didapat dari laba-laba dan lebah sudah jamak terbaca dan bisa diambil dalam kehidupan kita. Laba-laba mengajarkan kita soal kerja keras dan ketekunan yang tak gampang menyerah. Bahkan, ketika sarangnya hancur sekalipun, tidak lantas membuatnya putus asa dan ikut mati. Tidak seperti sejumlah serangga lain, laba-laba termasuk binatang yang mudah menyakiti, kecuali yang terperangkap di sarangnya.

Walau, laba-laba juga memiliki sifat egois, yang terlalu mementingkan diri sendiri. Ia kurang peduli lingkungan sekitarnya, dan enggan bisa menempatkan diri dan kepentingannya secara semestinya. Laba-laba tak peduli dimana menempatkan sarangnya. Karena itu pula, tidak jarang sarangnya harus dirusak pemilik rumah karena asal ditempatinya.

Hampir serupa, lebah juga punya sifat yang sebenarnya bisa ditiru manusia. Seekor lebah atau sekawanan-nya, akan terus berusaha mencari tumbuhan apapun, sebagai sumber pencarian yang kelak akan mendatangkan keberkahan. Loyalitas dan dedikasinya tidak diragukan kepada sang 'Ratu'. Lebah bahkan rela berkorban, menerima siklus dan pergantian sesuai masanya.

Lebah madu bukanlah makhluk yang serakah, dan cukup tahu diri dengan apa yang harus diterima dan dilakukannya. Jika ia sudah cukup dengan saripati bunga dan tumbuhan yang dihisapnya, maka ia akan segera kembali dan berdiam di sarangnya untuk menghasilkan madu. Selama masa itu, ia tidak bergeming dan meninggalkan sarangnya, hingga akhirnya menemui ajalnya.

Sekali lagi, dengan sifat buruk yang juga dipunya, tidak ada salahnya lebah dan laba-laba kita jadikan sebuah inspirasi hidup, bahkan dalam keseharian kita. Terlebih saat menghadapi masa sulit seperti pandemi kini. Kisah apapun dengan tokoh laba-laba dan lebah, ada yang bisa dimaknai dan dijadikan pelajaran sangat berharga. Dan, ini yang lebih penting. Bisa melakukan hal yang dicontohkan keduanya, adalah hal luar biasa. Semoga kita bisa. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun