Tidak jarang, yang dibelinya suka mahal dan berganti baru, meski sebetulnya tidak begitu dibutuhkannya. Memenuhi apa yang menjadi kebutuhan anggota keluarganya kerap sulit bisa disisihkannya.
Keduanya, si Toni ataupun Rama, kini sama-sama terdampak pandemi covid-19 cukup lama. Jika ada jenis bantuan apapun, keduanya pun sama-sama ingin mendapatkannya. Harus bagaimana hal semacam ini semestinya disikapi?
Program prakerja misalnya, sejak April 2020 Â disiapkan pemerintah menjadi salah satu program mengurangi kemiskinan akibat pengangguran. Seperti dilansir beberapa media, dalam Laporan Tahunan Jokowi Ma'ruf 2020 menyebutkan, hingga 2 Oktober 2020 sudah ada 5,6 juta penerima manfaat Kartu Prakerja.
Sejak program ini berjalan hingga 10 gelombang, sudah ada Rp 19,8 triliun dana yang diserap, dengan total pendaftar hingga 34,1 juta orang. Juga disusul bantuan tambahan bantuan Rp 600 ribu selama empat bulan bagi pekerja dengan gaji/upah di bawah 5 juta/bulan.
Bisa diartikan sederhananya, rakyat Indonesia memang tengah diupayakan terentas dari kemiskinan dan meningkat kesejahteraannya. Sebaliknya, jangan sampai berbagai program sosial ekonomi yang ada justru melahirkan kemalasan, daya juang rendah, atau kemiskinan baru, karena merasa sudah 'dimanjakan' negara. Emangnya, jadi miskin dan kurang sejahtera itu enak? (*)