Tidak dinafikan memang bahwa jagongan ngopi adalah fenomena sosiokultur masyarakat kita. Namun lebih dari itu, kopikologi, adalah cara dan sarana bagi terlahirnya banyak hal bagi kehidupan kita. Kopi bisa jadi sumber literasi dan imajinasi, memunculkan optimisme dan inspirasi untuk hal dan kemauan baru.
Sekali lagi, bagi sebagian penikmatnya (termasuk juga penulis sendiri), momen menikmati kopi juga bisa menjadi cara merefleksi dan tadabbur, kopi adalah penawar dan jawaban spontan, atas kegalauan apapun di sekitar kita, tentang realita sosial dan ke-Indonesia-an. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H