Dengan life jacket dan ditarik fast boat, Anda bisa menikmati keindahan sekeliling gili di atas banana boat tanpa harus takut tenggelam, "Kalau mau banana boat Rp 50.000; per orang. Kalau lima orang malah lebih murah. Satu banana boat cuma bayar Rp 200.000;" ujar Agus, staf resor di Gili Sudak.
Jangan terkejut jika Anda berniat ke kamar kecil untuk bilas atau buang air. Anda harus mempersiapkan uang Rp 10.000; sekali masuk. Sulitnya mendapatkan air tawar di tempat ini menyebabkan pengelola resor harus memasang tarif yang tinggi. Meskipun terbilang mahal, kebersihan dan kenyamanan toilet di Gili Sudak dikatakan sangat baik.
Jika Anda lapar dan haus Anda dapat memesan makanan dan minuman di resor ini. Harganya memang tidak murah, tapi bolehlah mencicipi kuliner seafood di atas gili yang tidak tiap hari dapat kita kunjungi. Meja dan kursi makan di pinggir laut disediakan pengelola resor untuk pengunjung yang ingin mencicipi hidangan di pinggir pantai. Penginapan pun tersedia dengan bandrol harga Rp 250.000; sampai dengan Rp 600.000. Perbedaan harga ini terletak pada luas kamar dan fasilitas teras pandang laut lepas.
Puas menikmati Gili Sudak kita beranjak ke gili yag terakhir yakni Gili Kedis. Untuk mencapai gili ini Anda cukup bersantai di kapal selama 5 menit. Gili Kedis merupakan gili yang paling kecil diantara gili-gili yang lain. Saking kecilnya, dalam 10 menit Anda bisa berjalan-jalan mengelilingi pulau.
Di Gili Kedis terdapat berugak dan pepohonan yang dapat menjadi tempat berteduh pengunjung. Layaknya pulau tak berpenghuni, tidak ada resor maupun rumah makan di tempat ini. Anda harus bersiap dengan bekal atau perut kenyang dari Gili Sudak atau gili sebelumnya.
Anda lagi-lagi tidak boleh melewatkan snorkling di tempat ini. Jika Anda berenang agak jauh ke sisi sebelah timur Anda akan menjumpai terumbu karang yang masih cantik perawan. Jika Anda beruntung, Anda juga akan menemukan bintang laut berwarna biru yang diantara karang-karang. Anda boleh memegangnya tapi tidak diperkenankan membawanya pulang.
Hari telah semakin sore. Empat gili paling dekat dengan Lembar terjamah sudah. Saatnya kembali ke pelabuhan. Membawa cerita barisan empat gili cantik di Pulau Lombok yang keindahannya tak akan pernah terlupakan. Medha Zeli Elsita
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI