Mohon tunggu...
Meddy Danial
Meddy Danial Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Galaxy Note\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisi Mencintai Tuhan

13 Januari 2011   05:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:39 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PUISI ini didedikasikan pada orang-orang yang masih bertahan pada keyakinan pahwa Tuhan masih menjadi nomor satu. Bahwa Tuhan masih di atas segalanya. Bahwa Tuhan adalah titik untuk kembali. Bahwa Tuhan masih diurutan teratas dalam kehidupan. Bahwa Tuhan adalah Tujuan untuk hidup dan berjuang di dalamnya. Bahwa sedih duka lara menjadi sesuatu yang tidak penting lagi untuk diperdebatkan. Bahwa Tuhan masih menjadi berita-berita di relung hati.

Di sebuah senja

Tiang-tiang listrik mulai bangun

Bunga-bunga siap untuk tidur

Langit mulai menyalakan lampu satu per satu

dan Tuhan masih seperti dulu

--------------------------------------------

Kereta barang sudah berlalu

Tukang sapu sudah berjalan hingga ke ujung stasiun

Pedagang asongan mulai ramai

Penumpang ekonomi berdatangan

dan Tuhan masih tetap seperti dulu

--------------------------------------------

Aku adalah kaleng susu penyok

Aku adalah Nasi bungkus basi

Aku adalah kaleng kerupuk yang dibanting

Aku adalah ban mbledos

Aku adalah panci yang gosong

Aku adalah besi yang bengkok

Aku adalah tembok jamuran

Tapi di atas segalanya

Aku masih bertahan untuk mencintaimu

Di atas segalanya

Saksikanlah bahwa engkau adalah tuhanku

Dan aku akan tetap bertahan untuk mencintaimu

--------

md

klik juga di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun