[caption id="attachment_249073" align="alignleft" width="300" caption="Terowongan Waktu"][/caption] Kita saat ini hidup pada zaman yang serba cepat. Percepatan ilmu pengetahuan menjadi ciri khas abad ini. Kita melihat di zaman yang serba terbarukan ini, akselerasi ilmu pengetahuan begitu cepatnya. Proses perubahan, saat ini dan masa depan bahkan sudah menjadi suatu persoalan tersendiri. Manusia dihadapkan pada produk teknologi yang selalu baru dan dalam jumlah massal.
Demikian juga lompatan teknologi, menyebabkan ada lebih dari 250.000 pesawat terbang yang terbang bersama-sama di seluruh penjuru dunia dalam waktu bersamaan, bahkan ada negara yang rata-rata tiap 5 detik menerbangkan pesawat. Suatu keajaiban yang tidak terpikirkan pada zaman dulu. Barangkali, ilmuwan 100 tahun yang lalu bisa memprediksi pesawat terbang akan menjadi sarana angkutan komersial. Namun ribuan pesawat terbang yang mengudara dalam waktu bersamaan, adalah suatu hal yang luar biasa. Jumlah ini belum termasuk pesawat militer dan pesawat kargo.
Secara umum, para scientis zaman dulu telah menganggap ilmu pengetahuan sudah berkembang ke arah bentuk yang hampir final. Wujud dan perkembangan ilmu pengetahuan menurut para ilmuwan zaman dulu sudah hampir tidak mungkin berubah lagi. Berbagai perkembangan ilmu dasar dan wujudnya nanti di masa depan, masih menurut mereka, sudah dapat diprediksi. Namun, justru sesungguhnyalah ini baru merupakan awal dari terjadinya revolusi ilmu pengetahuan yang paling radikal yang akan terjadi di muka bumi.
Fenomena virus aneh dan misterius (seperti SARS, virus flu burung juga ikutan berakselerasi dengan cepat), perkembangan yang mencengangkan dari nano teknologi, clonning, adalah sederetan contoh gamblang. Bahkan tidak menutup kemungkinan teori mengenai mesin lorong waktu (time tunnel) atau teknologi untuk dapat berpindah tempat (transformation) dalam waktu singkat akan menjadi kenyataan di masa depan.
Dulu, yang namanya penyakit sapi gila, hanya dapat kita baca di buku-buku SD atau buku-buku sejarah, sebagai ilmu yang sepertinya hanya dongeng. Kini, penyakit itu menjelma menjadi kenyataan yang niscaya. Bahkan menjadi ancaman yang serius bagi manusia, kehidupan dan masa depan.
Kita sekaligus berada pada kepastian dan ketidakpastian masa depan. Kita selalu tertarik pada masa depan, namun jarang yang tertarik pada masa depannya masa depan. Fenomena perubahan iklim mungkin sebuah keniscayaan alam, namun belum berarti menjadi sebuah kepastian karena masih menjadi debatable di kalangan akademisi. Demikian juga dengan prediksi kiamat 2012 yang lebih terdengar sebagai sarana hiburan ketimbang diskursus serius.
Pada akhirnya, kita memang sedang masuk pada medan modernisasi dan perlombaan pencapaian teknologi secara cepat. Hanya negara dan rakyat yang siap saja yang sanggup menang danmenyongsong kejayaan. Terkadang kita tidak tahu bahwa lorong waktu dan teknologi perpindahan benda ternyata punya konsep yang sederhana, dan sudah kita temukan dalam mesin fax yang sudah kita ketahui bersama.
Salam masa depan
MD
Sumber foto : di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H