Gaza Palestina kini terpecah dengan semakin banyaknya penduduk Gaza yang memilih bergabung dan mendukung ISIS. Mereka berpaling dari Hamas yang kini berkoalisi lebih banyak dengan syiah Iran dan Hamas di anggap sebagai pengusung demokrasi bukan syariat Islam. Hal inilah yang membuat Hamas geram dimana beberapa mantan pasukan Al Qasam yang membelot ke ISIS dibunuh.
ISIS memiliki pasukan di Gaza dan berjanji melalui khalifah mereka akan membebaskan Palestina dari cengkraman Israel bukan dengan jalan diskusi, pertemuan yang berkepanjangan tapi jihad. Mereka sadar Israel yang didukung Amerika tidak akan bisa dikalahkan hanya dengan pertemuan-pertemuan tapi harus dengan konfrontasi. ISIS membuka jalan menuju Gaza dan terus mengalami perkembangan dan perluasan wilayah.
ISIS melakukan serangan mereka ke Israel menghantam dua kota. Israel mengira serangan itu berasal dari Hamas tapi ISIS melalui akun twitternya mengklarifikasi bahwa itu adalah serangn Judul ISIS di wilayah Gaza. Serangan roket menghantam kota Asqalan dan Netivot (3/6). ISIS juga sudah memulai penyerangan ke pusat kesyirikan  syiah di Karbala.Â
Memang ISIS memiliki banyak perwakilan di ASIA bahkan sampai Afrika. Banyak front-front mujahidin yang berbaiat langsung kepada pemimpin ISIS Syaikh Abu Bakar Al Baghdady. Seperti Mujahidin Afrika atau yang sering disebut amerika sebagai boko haram, mujahidin kaukasus, mujahidin wilyah Sinai (Mesir), mujahidin Gaza, dan beberapa mujahidin di wilayah Asia Tenggara seperti di Filipina, Thailand, Malaysia, Indonesia serta simpatisan mereka (sel tidur ) ada di setiap negara.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H