Mohon tunggu...
Mas Boy
Mas Boy Mohon Tunggu... -

Belajar dari sebuah serpihan-serpihan kecil untuk menjadi besar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Ingin Menjadi Anak Band

29 Februari 2012   07:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:45 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kenapa Ingin Menjadi Anak Band? coba simak point berikut ini :

1. Jadi anak band itu gaya hidup!

Buat aku jadi anak band itu hobi dan pilihan. Ada orang yg milih jadi pegawai negeri, ada yang milih jadi guru, ada yang milih jadi pengusaha, dan segudang bermacam profesi lainnya. Jadi anak band sama layaknya jenis profesi lainnya yang bisa dipilih. Kalo band udah sukses baru bisa gaya.

2. Jadi anak band itu dikerubutin cewek-cewek cantik!

Pendapat yang satu ini sulit untuk diperdebatkan. Tapi perlu dilihat juga fakta banyak sekali anak band (terutama yang masih berjuang) yang menghabiskan waktunya berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan menyelesaikan demo di depan layar komputer. Jangankan ketemu cewek-cewek cantik, satu-satunya makhluk hawa yang ditemui mungkin cuma si ibu warung yang jualan rokok. Itupun interaksi sosial hanya dibatasi oleh beberapa kata dalam transaksi saja.

Dengan perkembangan masyarakat yang semakin permisif tidak menutup kemungkinan anak band yang mayoritas anggotanya adalah laki-laki juga dikerubutin cowok-cowok cantik...hiiiiiiiiy!

3. Jadi anak band itu adalah karir!

Buat saya jadi anak band lebih tepat seperti halnya sebuah petualangan yang TIDAK linear. Layaknya sebuah petualangan pasti penuh dengan tantangan dan pengalaman yang seru. Tidak seperti karir juga, karena tahapannya tidak pernah jelas dan pasti.

Ada sebuah masa nama band kita akan terdengar layaknya sebuah istilah medis (klo disebut namanya orang bingung, contoh : “hah, M.I.G.I tuh apaan? sejenis obat?), tapi ga da yang nyangka klo tau-tau besok semua infotainment sore membicarakan sebagai band pendatang baru yang paling fenomenal.

Tidak seperti karir, yang hari ini jadi staff, beberapa tahun kemudian jadi manager, trus jadi direktur...bla...bla...bla.... jatuh bangun brand sebuah band jelas tidak berbanding lurus dengan waktu.

Anytime you can rise, anytime you can fall.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun