Mohon tunggu...
Rahmi -
Rahmi - Mohon Tunggu... -

Ministry of Da'wah, Writer, Politican, Lector.Call for Syariah & Khilafah. Stand For Islam,Islam is only One Truth.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ceremonial Wisuda Haram? ^.^

12 April 2011   05:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53 2085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, adanya suatu prosesi di mana pihak yang ditunjuk seperti rektor, guru besar, dekan atau pejabat perguruan tinggi lainnya me­min­dahkan jambul yang ada pada topi toga wisudawan/wati dengan posisi tertentu. Ini juga merupakan bukan tradisi Islam dan sangat jelas bahwa hal ini mirip dengan cara pem­ber­katan para pendeta dan juga Paus kepada jemaatnya, serta cara pemberkatan oleh para rabi Yahudi, seperti pem­berkatan pada para tentara Israel yang akan berperang dan men­jajah di Palestina.

Banyak hal tentang sere­monial wisuda yang mesti dibedah dengan kaca mata Islam. Namun dari empat hal sederhana di atas, sangat mudah dipahami bahwa seremonial wisuda seperti yang selama ini dikenal bukan berasal dari ajaran Islam, tidak pula dari tradisi keilmuan kaum mus­limin. Bahkan begitu terang lagi nyata semua hal itu meru­pakan kebiasaan-kebiasaan yang ada pada kaum bukan Islam. Terlihat dari sangat kentalnya unsur-unsur keagamaan dan tradisi kaum bukan Islam yang mengiringi rangkaian acara pada seremonial wisuda.

Untuk itulah, sudah sepatutnya bagi kaum muslimin untuk tidak mengikuti, meng­hadiri, atau terlibat dalam bentuk apapun dalam acara-acara sedemikian. Karena telah tetap pada agama Islam, seperti hadis Nabi S.A.W yang sudah sangat terkenal di semua lapisan masyarakat Islam bahwa, “Sesiapa yang meniru suatu kaum (dalam hal-hal yang menjadi ciri khas kaum ter­tentu) maka dia termasuk dari kaum (yang ditirunya) itu” (HR. Abu Daud)

Pun telah menjadi keteta­pan bahwa Islam menyerukan pemeluknya untuk menyelisihi  dan berbeda dengan kaum-kaum sebelum mereka. Seperti kaum lelaki untuk meman­jangkan jenggot dan memen­dekkan kumis, kepada kaum wanita diperintahkan untuk mengenakan jilbab. Bahkan umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) di mana orang-orang Yahudi juga berpuasa pada hari itu. Namun Islam memberikan kekhasan pada kaum muslimin agar mereka juga berpuasa pada hari setelah atau sebelumnya untuk me­nyelishi kaum bukan Islam tersebut.

Seyogyanya, wisuda sebagai luahan kegembiraan, sepatutnya dihiasi dengan penuh kesyu­kuran. Susah payah selama perkuliahan paling tidak terba­yarkan dengan gelar yang diraih. Tugas ke depan adalah bagaimana ilmu yang digeluti di bangku perguruan tinggi selama ini dapat bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Bukan malah dihiasi dengan sesuatu yang bertentangan dan  melanggar nilai-nilai luhur agama Islam.

Mungkin inilah masa se­per­ti yang diisyaratkan oleh sebuah hadis dari Abu Sa’id Al Khudri dalam Shahiih al Bukhaariy, hadis nomor 7320, “Kalian pasti akan mengikuti cara-cara orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejeng­kal, sehasta demi sehasta.

Bah­kan jika mereka masuk ke lubang biawak sekalipun, kalian pasti akan mengikuti mereka’. Kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi?” .

So,Apakah Ceremonial Wisuda Haram? Silahkan Jawab Sendiri.

Baca juga : http://dokter-umat.tumblr.com/post/4411967179/enyahkan-gaudeamus-igitur-dari-rumah-pendidikan

WAHID MUNFARID

(Warga  Kelurahan Cupak Tangah Kecamatan Pauh Padang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun