Mohon tunggu...
M. Dzulfahmi Yahya
M. Dzulfahmi Yahya Mohon Tunggu... profesional -

Hijauku.com Co Founder. Suka bersepeda, futsal, film dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menghijaukan Hutan di Gurun Sahara

13 Maret 2012   12:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebentar lagi, gurun tak lagi menjadi tempat berpasir yang membosankan namun akan menjadi tempat yang bisa menghasilkan makanan, energi bahkan air bersih. Mimpi-mimpi tersebut akan terwujud sebentar lagi melalui Proyek Hutan Sahara (The Sahara Forest Project) hasil kerja sama antara Yara International ASA dan perusahaan pupuk asal Qatar, Qafco. Dalam proyek perdana ini mereka ingin mengubah gurun di Qatar menjadi ruang hijau. Perjanjian kerja sama proyek ditandatangani antara CEO Qafco, Khalifa A. Al-Sowaidi, CEO Yara International, Jørgen Ole Haslestad dan CEO The Sahara Forest Project, Joakim Hauge pada 2009. Qafco dan Yara International bersama-sama akan mendanai proyek bernilai US$ 5,3 juta ini. Masing-masing pihak telah melakukan persiapan dan proyek perdana ini ditargetkan akan beroperasi pada Desember 2012. Proyek Hutan Sahara di Qatar ini akan menyediakan fasilitas riset unik yang menjadi ajang pembuktian teknologi lingkungan yang mampu menghijaukan wilayah gurun di seluruh dunia. Proyek di atas lahan seluas 10.000 m2 ini dirancang untuk memroduksi makanan, air dan energi, pada saat yang sama mampu menyerap emisi karbon dioksida dari atmosfer. Di dalamnya akan dilengkapi fasilitas rumah kaca dengan sistem irigasi air laut, pembangkit energi tenaga surya untuk pemanas dan sumber kelistrikan, serta kolam untuk memroduksi garam dan mengolah air laut menjadi air tawar. Pusat penelitian dan pengembangan alga juga akan dibangun di lokasi ini. Dengan volume 50 m3, fasilitas penelitian alga ini bisa memroduksi alga dalam skala komersial yang bisa digunakan sebagai bahan baku obat, biofuel serta makanan hewan dan ikan. Di luar ruangan, akan dikembangkan ruang terbuka hijau dengan menggunakan tanaman produktif yang tahan air asin. Ruang terbuka hijau ini juga berfungsi sebagai peneduh dan penjaga kelembapan suhu udara sekitar. Tanaman juga berfungsi sebagai sumber makanan ternak dan bahan baku energi biologi (bio energy). Proyek Hutan Sahara kedua saat ini juga tengah berlangsung di wilayah Aqaba, di dekat Laut Merah, Yordania. Proyek yang didanai oleh pemerintah Norwegia ini ditargetkan akan menyelesaikan ruang hijau seluas 200.000 meter persegi pada tahun ini. Redaksi Hijauku.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun