Memang sudah kodratnya perasaan wanita lebih lembut dan sensitif. Tapi ini bukan berarti wanita adalah makhluk yang lemah. Justru ia adalah sosok yang dapat diandalkan di saat-saat tertentu.
 Jika bisa digambarkan, perasaan wanita itu sangat halus bagaikan kain sutera. Segala bentuk perkataan dan tindakan kasar akan sangat mudah melukai perasaannya dan sulit untuk disembuhkan. Hal inilah yang terkadang sering membuat para pria mengalami kesulitan untuk memposisikan dirinya ketika menghadapi emosi wanita. Mereka sering kali bertanya-tanya dalam hati, apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam mengatasi hal ini.
Baca juga: Jangan Menilai Segala Sesuatu atau Seseorang dari Penampilannya
 Wanita adalah makhluk yang lebih mementingkan "perasan" dibanding "logika". Tak heran jika perasaan, emosi, empati, simpati, dan perilaku lemah-lembut melekat pada mereka. Perasaan wanita di sini cenderung menyenangi hal-hal yang mereka ingin "dengar". Perilaku tersebut mengharuskan mereka memikirkan setiap perasaan dalam otak sehingga cenderung lebih rentan mengalami depresi.
 Pejuang LDR tahu persis bagaimana rasanya pacaran yang terpisahkan oleh jarak yang jauh bahkan juga oleh waktu.
 Alasan kenapa hingga larut malam kekasih belum tidur dan memilih chatting ngalor-ngidul (read: ora jelas) adalah cara mereka menuntaskan rindu. Mereka paham pria yang dicintai bekerja demi masa depan bersama dari pagi hingga malam.
 Kaum pria sadar betul akan hal ini, mereka sering kawatir jika sang wanita yang disayangi jatuh sakit atau masuk angin. Namun inilah cara impulsif wanita menuntaskan hormon rindu yang terbentang jarak dan waktu. Terlepas dari perilaku tersebut benar atau salah, namun perasaan yang meluap-luap memang sebaiknya dilepaskan.
Baca juga: It's Your Life
 Sedangkan wanita adalah kekasih yang berusaha keras ingin tampil lebih baik untuk pasangannya, tampil ideal demi bersanding dengan pria yang dicintai. Mereka terkadang menolak makan demi menjaga bentuk badan
 Pria bertanggungjawab memberi pengertian secara perlahan, agar kekasih wanitanya tidak terlalu menahan nafsu makannya hanya karena bentuk badan. Beri edukasi tentang diet yang baik dan benar, dan yakinkan kepadanya bahwa cintanya takkan luntur walau tubuh sang kekasihnya melar dan mengendur.
 Bila seorang wanita sudah benar-benar jatuh cinta pada seorang laki-laki yang menurutnya tepat dan layak dipertahankan, wanita tak pernah keberatan untuk mendampingi berjuang. Jatuh bangun laki-lakinya, akan dia dampingi dengan setia. wanita pada dasarnya sadar bahwa tak ada kebahagiaan yang instan. Semua butuh proses panjang yang harus dilalui bersama.
Baca juga: Jangan Khianati Pasanganmu
 Seberdarah apapun perjuangan yang nantinya ia lalui bersama laki-laki pilihannya, wanita sebisa mungkin tak akan pernah mengeluh. Karena wanita sadar, bersama orang yang ia cintai, halangan seberat apapun tak akan mampu menggoyahkan ketangguhan hatinya.
 Di sinilah logika pria turut ambil peran. Sejatinya pasangan itu saling melengkapi. Bagi Laki-laki, Menjadi calon pemimpin dalam rumah tangga harus di mulai dari kepekaan untuk lebih mengerti (secara tindakan). serta memahami perasaan hati pada pasangan wanitanya.
 By. MD.Ramdhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H