Mohon tunggu...
M DKarunia
M DKarunia Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik

Tertarik pada bidang agama, ilmu pengetahuan dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Desain Ilahi dalam Alam Semesta

24 Desember 2023   20:37 Diperbarui: 24 Desember 2023   20:48 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh fraktal di alam. (sumber: doc.pribadi)

Setiap kali kita memandang daun, bunga, ranting pohon, awan dan air yang mengalir tanpa sadar sejatinya kita sedang memandang mahakarya penciptaan dari Sang Pencipta alam semesta ini- Allah SWT... Simetri dan fraktal adalah simbol kesempurnaan. Siklus, keanekaragaman, hubungan antara makhluk hidup, adaptasi dan warna adalah symbol dari harmoni. Semua bersatu dalam suatu proses yang dinamis tapi sangat terkendali.

Contoh fraktal di alam. (sumber: doc.pribadi)
Contoh fraktal di alam. (sumber: doc.pribadi)

Semua nampak biasa saja karena itulah yang selalu kita lihat dalam kehidupan kita.. Namun semua akan nampak luar biasa bagi siapapun yang mempelajarinya. Alam semesta adalah samudera ilmu tak terbatas bagi para ilmuwan yang menyelaminya dan samudra hikmah bagi para arif. Apapun yang diciptakan di alam ini pasti tidak ada yang sia-sia.

Demikian pentingnya untuk 'membaca dan merenungkan' alam semesta ini manusia diperintahkan untuk menggunakan akal. Alquran sendiri tidak kurang 43 kali menyebutkan kata akal di dalamnya dan 10 ayat lainnya menggunakan kalimat yang semakna dengan akal, misalnya afala tatafakkarun? yang artinya 'apakah kamu tidak berpikir?'. Selain itu juga terdapat kalimat pertanyaan lain misalnya afala ta'qilun? (tidakkah kamu menggunakan akalmu?), afala tubsirun? (tidakkah kamu melihat?), afala tasma'un? (Tidakkah kamu mendengarkan), afala tadzakkarun? (Tidakkah kamu mengambil pelajaran?), dan kalimat-kalimat lainnya.

Pentingnya 'membaca dan merenungkan' alam semesta ini juga tergambarkan dari kesan yang luar biasa yang dialami Rasulullah SAW ketika menerima wahyu yaitu ayat ke 190-191 dari Surat Ali Imran. Ketika melaksanakan salat, Rasulullah SAW menangis sampai air matanya membasahi jenggotnya, lalu sujud dan menangis sehingga membasahi lantai, lalu berbaring dan menangis kembali.
Saat itu Bilal ra datang untuk mengumandangkan adzan subuh dan melihat Rasulullah SAW menangis. Kemudian ia pun bertanya, mengapa Rasulullah menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa Rasulullah yang lalu maupun yang akan datang?"

Rasulullah SAW menjawab, "Aduhai bilal, apakah yang dapat membendung tangisku, padahal malam ini Allah telah menurunkan ayat kepadaku."

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (QS. Ali Imran: 190)


Selanjutnya, Rasulullah SAW bersabda, "Alangkah rugi dan celaka mereka yang membaca ayat ini namun tidak memikirkan dan merenungkannya."

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Ali Imran: 191)

Semua desain dan fenomena yang terhampar di alam semesta ini mengandung pesan Ilahi di dalamnya. Tugas kita adalah menemukan, membaca, merenungkan dan mengambil hikmah darinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun