Mohon tunggu...
M DKarunia
M DKarunia Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik

Tertarik pada bidang agama, ilmu pengetahuan dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manusia dan AI

24 Agustus 2023   14:05 Diperbarui: 24 Agustus 2023   14:43 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi AI. Sumber: thedigitalspeaker.com

Untuk menghilangkan rasa penasaran saya, Suatu waktu saya mencoba untuk bertanya pada AI.

“Hi.. Bolehkah saya bertanya sesuatu?”

AI menjawab: “Tentu saja, Anda bisa bertanya tentang apa pun yang ingin Anda ketahui. Silakan tuliskan pertanyaannya!”

Saya menyadari, bahwa saya sedang berbicara dengan mesin. Mesin yang bisa menjawab apapun yang saya tanyakan. Saya kemudian berpikir, wow.. mesin ini mungkin suatu saat akan berubah menjadi yang saya pernah baca di literatur-literatur, mesin ini mungkin suatu saat bisa berevolusi menjadi yang disebut AI Superintelegensi.

AI Superintelegensi adalah suatu mesin dengaan tingkatan AI tertinggi yaitu AI yang bahkan lebih canggih dari kecerdasan manusia dan memiliki potensi untuk secara signifikan mengatasi masalah kompleks dan bahkan mengubah dinamika sosial, ekonomi, dan ilmiah.

Lalu kalau demikian dimana istimewannya manusia? Apaka manusia akan tergantikan oleh mesin? Kemudian saya mencoba bertanya lagi kepadanya:

“Hi, apakah kamu memiliki kesadaran?”

Diapun menjawab:  “Tidak, saya tidak memiliki kesadaran, pikiran, atau perasaan. Saya hanyalah program komputer yang dirancang untuk memproses dan menghasilkan teks berdasarkan pola dari data yang telah diolah sebelumnya. Saya tidak memiliki pemahaman atau kesadaran seperti manusia. Bagaimana saya dapat membantu Anda hari ini?”

Ternyata jawabannya mengerucut pada tiga kata yaitu consciousness (kesadaran), pikiraan dan perasaan. Inilah yang tidak dimiliki oleh AI. Lalu apa manifestasi dari puncak kesadaran tertinggi?  Disitulah saya menyadari bahwa jawabannya adalah iman. Saat sesuatu menyadari siapa penciptanya, siapa dirinya dan untuk apa dia diiciptakan, di titik itu ia mendapatkan martabatnya sebagai manusia.  Itulah yang tidak dimiliki oleh semua makhluk yang pernah ada di dunia. Inilah yang tidak mungkin dimiliki oleh sebuah mesin. Kesadaran, pikiran dan perasaanlah yanag mendorong manusia untuk menjalan kehidupan yang harmonis dengan Tuhan, dirinya dan semua yang ada di sekitarnya.

Saat manusia lalai dan merasa santai untuk berbuat dosa.. saat manusia tidak lagi ingat apalagi takut dengan penciptanya, saat manusia sewenang-wenang dengan sesamanya, barangkali dia tidak ada bedanya dengan AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun