Mohon tunggu...
Miraj Dodi Kurniawan
Miraj Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... profesional -

Seneng makan minum yang bergizi dan uenak. Pengen berpakaian sopan namun trendy. Punya cita-cita menjadi orang kaya raya lahir dan batin. Lumayan doyan menggauli studi sejarah, kependidikan, filsafat, agama, budaya, sosial, politik, sastra, dan seterusnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Menuntaskan Konflik Israel vs Palestina?

24 Juli 2014   07:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:24 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah media massa baru saja menginformasikan bahwa jumlah warga Palestina yang meninggal dunia akibat serangan militer ‘ganas’ pasukan Israel kali ini sudah berjumlah 682 nyawa. Adegan penyerangan ini menambah daftar peperangan dan konflik berkepanjangan Israel versus Palestina. Korban berjatuhan dari warga Palestina kian bertambah seiring bertambah banyaknya berbagai fasilitas publik yang luluh-lantak di negara yang wilayahnya semakin mengecil akibat serangan militer dan lobi-lobi politik kaum zionis Israel itu.

Sebagaimana ketika menanggapi berbagai serangan bahkan korban yang berjatuhan di kawasan itu pada masa silam, kiwari Palestina meraup banyak simpati dari warga di berbagai belahan muka bumi. Akan tetapi, sebagaimana pula dalam konflik-konflik sebelumnya, kini simpati itu masih berupa kecaman dalam bentuk kata-kata dan gambar. Beberapa diantaranya, sebagaimana pada masa yang lalu pula, memberikan bantuan finansial untuk keperluan pengobatan.

Anehnya, kasus konflik Israel versus Palestina ini sepertinya mengalami pembiaran dari pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan – tentu saja termasuk di dalamnya – dari negara-negara adidaya.

Ada apa ini? Mengapa PBB turun tangan dalam kasus Timor Leste menjelang berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sedangkan dalam kasus Israel versus Palestina seperti ‘diam’ saja? Kenapa Amerika tega menginvasi Irak dengan alasan menyelamatkan negara itu, sedangkan pada pihak yang lain, seperti membiarkan serangan militer Israel terhadap Palestina? Apakah mereka belum mafhum, kini sudah milenium ketiga. Ini abad modern.

Sangat aneh menyimak kasus konflik Israel versus Palestina ini. Sebab ia terjadi berulang-kali, bahkan hampir tiap tahun. Akan tetapi, sepertinya disikapi dengan cara-cara kuno, tidak menuntaskan masalah. Tidak terpikirkah untuk mengerahkan berbagai aliansi negara-negara berpengaruh sehingga mengambil jalan diplomasi untuk mendamaikan? Tidak bisakah Israel ini dihukum embargo saja? Tidak bisakah Israel dipaksa untuk berdamai dengan Palestina? Sebab jika penyikapannya sebagaimana yang ditempuh pada masa lalu, bukan tidak mungkin kasus ini takkan terselesaikan secara permanen.

Lebih anehnya lagi, kabarnya kekuatan militer dan sosial HAMAS dan FATAH di Palestina malah terpecah-belah. Bukankah sumber daya dan wilayah mereka sudah semakin mengecil? Lalu mengapa dengan kekuatan yang semakin mengecil itu, mereka malah mengecilkan kekuatan di dalam diri mereka sendiri dengan bercerai-berai? Mengapa HAMAS dan FATAH terpecah-belah sehingga kekuatan Palestina melemah? Jika benar-benar ingin hidup damai, mengapa mereka tidak bersatu-padu menghadapi dan mengenyahkan Israel?

Jadi menanggapi kabar getir dari konflik berkepanjangan antara Palestina vis a vis Israel itu, penulis bukan saja mengecam aksi sadis pasukan militer Israel, tetapi juga mengecam keras PBB dan negara-negara adidaya yang kurang berikhtiar mendamaikan. Dan yang paling penulis sesalkan bahkan kecam adalah pecahnya kekuatan HAMAS dengan FATAH di kubu Palestina. HAMAS dan FATAH ini maunya apa? Mau Palestina aman dan damai, nggak?

Jadi kalau begitu, bagaimana menyelesaikan konflik Gaza (Israel versus Palestina)?

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun