Karena sungguh, kampanye milyaran sudah bukan nafas kita, orasi sudah tinggal sejarah, apalagi black campaign - tidak akan pernah masuk hitungan. Bagi yang mungkin belum tahu, Indonesia itu sekarang muda dan bergairah lo dan Jokowi nyata mewujudkannya.
"Pemimpin harusnya menderita…bukan menikmati."
Banyak yang bilang beliau melakukan pencitraan, namun beliau hanya diam. Waduk Pluit tertata, Tanah Abang ditertibkan. Jika memang itu terhenti hanya pada sebuah pencitraan, lalu apa bisa itu semua terlaksana? Papsmear gratis di Solo - gambaran kepedulian pada wanita. Kampung deret dan rumah susun - wujud kecintaannya pada seruas kecil Indonesia. Berapa banyak pemimpin yang sudah melalukan sebanyak beliau? Jika ini semua hanya terbatas pada pencitraan, maka maafkan saya yang melihat beliau bukan dari metodenya, melainkan dari apa yang sudah berhasil beliau lakukan.
"Selamat datang ke era blusukan, era horisontal yg selalu mendengar dan memperhatikan, mencintai dan membela…"
Buka mata, buka telinga…
Maka anda tahu, cuma Jokowi yang tidak sekedar berkata-kata…
Jadi gimana?
Mau tetap jadi yang nggak peduli dengan nggak menentukan pilihan?
Yang cuma bisa mengeluh dan menjelek-jelekkan tanpa melakukan satu tindakan kecil nyata dan ikut ambil bagian? Gunakan hak anda sebagai warga negara. Bersama kita bisa menciptakan Indonesia yang kita dambakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H