Mengetahui hal itu, sejumlah warga mulai geram. Ketika pukul 8 lebih sedikit barulah ada petugas yang muncul di lokasi. Sungguh mengejutkan sekaligus menggeramkan ketika mendapat info dari petugas kelurahan tersebut bahwa hari itu tidak ada jadwal kegiatan apapun di kelurahan.
Dalam terik mentari pagi yang cukup menyelekit kulit, kucoba menerobos masuk ke ruang bagian pelayanan umum namun jawaban mengecewakan yang kuterima. Bahkan mereka mengatakan bahwa itu adalah acaranya kecamatan.
What???
Jadi, intinya kami menungu hampir jam 11 baru mulai dipersilahkan masuk ke ruangan aula yang kotor dan berdebu. Tak nampak satupun peralatan yang berhubungan dengan pendataan di sana. Kehadiran warga makin membludak sehingga tak ada lagi antri-antrian.
Karena mendapat posisi agak depan, kudengar percakapan petugas kelurahan dengan seseorang diujung telepon yang sepertinya aparat di kecamatan. Info yang sempat tertangkap pendengaranku adalah bahwa CPU komputer diambil di kecamatan dan petugas pendataan dan perekaman masih di rumah untuk segera ke kelurahan.
Hadeuuh....
Sementara ruangan makin terasa sumpek oleh antrian dari beragam orang.
Proses yang sangat laaama... dan laaambat...
Sehingga aku baru meninggalkan tempat itu baru sekitar pukul 2 siang lebih.
Wal hasil,... hingga detik ini... tak ada kabar sama sekali tentang hasil e-ktp yang sudah dua kali rekaman tersebut.
Pertanyaannya, 5W+1H?