Dalam perjalanannya, Jack Aubrey selain mempertimbangkan informasi pembuatan kapal – yang notabene dari bawahannya – ia (Jack Aubrey) juga belajar dari alam dalam pelaksanaan strategi perang. Mengalahkan Acheron yang sudah dimitoskan sebagai hantu perairan, Jack Aubrey mengambil langkah hati-hati. Keyakinan dan optimisme mencapai kemenangan memberikan motivasi tersendiri, namun tidak lantas membuat gerakan yang terburu.
Dia memanfaatkan sisi kelemahan Acheron, yaitu kelemahan yang berbentuk kesombongan karena sudah menganggap diri sebagai kapal perang terhebat. Maka Jack Aubrey menyulap HMS SURPRISE dari kapal perang menjadi kapal nelayan.
Langkah tersebut didasari oleh logika dari kekuatan HMS SURPRISE sendiri. Kapal kecil dengan persenjataan yang sederhana (tua) hanya akan mencapai kemenangan dalam perang jarak dekat. Kondisi yang sebenarnya adalah kelemahan Surprise berubah menjadi kekuatan yang dapat memberikan kemenangan. Untuk mencapai itu, yang dibutuhkan adalah kemauan dan kemampuan membuka diri untuk belajar, tetap rendah diri meskipun dipandang sebelah mata, dan lebih sedikit bersabar sampai waktunya tiba untuk menyerang.
Akhirnya, SURPRISE, kemenangan itu di tangan kita.
Studio SDS Fictionbooks, April 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H