Mohon tunggu...
M.D. Atmaja
M.D. Atmaja Mohon Tunggu... lainnya -

Teguh untuk terus menabur dan menuai. Petani.\r\n\r\neMail: md.atmaja@yahoo.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Noumenus (Babak 19)

2 Februari 2010   01:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:08 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Se-nyeri dan se-sakit apa pun, Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan umatnya!" ungkap Pak Kasmin ingin membesarkan hati Nandar namun justru membuat air matanya mengalir dengan deras.

"Mungkin," ucap Nandar dengan suara serak, "Sayalah yang terlalu rapuh, tidak sanggup menerima nikmatnya anugerah ini."

Pak Kasmin tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat Nandar terjatuh dalam penderitaan yang datang sebagai ujian untuk manusia. Nandar sendiri tidak tahu dengan apa yang harus dia lakukan untuk tidak menangis. Kepalanya tertunduk begitu dalam, seperti sedang mengadukan luka hatinya yang nyeri.

"Seorang pelaut akan terus bertahan untuk selamat dari badai yang mengombang-ambingkan dirinya di tengah lautan yang ganas, yang siap melahap hidupnya. Pelaut itu terus bertahan, terus bertahan sekuat tenaga dengan semangat dan tekatnya untuk selamat walau ia sendiri menyadari kalau dirinya tidak akan selamat. Tapi, sebagai seorang pelaut, seorang manusia itu harus terus bertahan, berjuang keras untuk dirinya sendiri menghadapi setiap persoalan." Pak Kasmin lalu bangkit, menepuk pundak Nandar dan meninggalkannya sendirian di dalam mushola, sendiri dalam penghadapannya pada Tuhan.

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun