Mohon tunggu...
Michelle Tobing
Michelle Tobing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Communication Science Student

Enthusiasm Enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Lulusan Psikologi Juga Siap Melawan AI!

27 Desember 2022   22:00 Diperbarui: 4 Januari 2023   20:48 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan Artificial Intelligence atau AI telah membantu keberlangsungan hidup manusia menjadi lebih mudah. Tetapi kini AI juga dapat mengancam prospek kerja manusia karena dianggap lebih efisien dan cost-effective. Salah satu yang merasakan ancaman ini adalah Raissa.

Raissa Azalia Edith Keiluhu atau yang biasa disapa Rae memiliki kekhawatiran akan susahnya mendapatkan pekerjaan di ranah pendidikannya. Rae adalah seorang fresh graduate dengan gelar psikologi. Perubahan kurikulum psikologi adalah salah satu yang mengkhawatirkannya karena harus menempuh 1-2 tahun untuk mengambil kelas penjurusan setelah menerima gelas S.Psi. Dalam kurun waktu ini, ia beranggap banyak hal bisa berubah dan bisa saja ketika selesai mengambil kelas penjurusan ia sudah tidak dibutuhkan lagi di dunia kerja. Kebimbangan ini dirasakan sejak tahun 2020, dan akhirnya pertengahan tahun 2022 Rae telah memutuskan jalan keluarnya.

Berkat research dan saran-saran yang diterima dari keluarga dan salah satu asisten dosen di kampusnya, Rae memutuskan untuk mengikuti kelas UI/UX di Purwadhika Digital Technology School. Opportunity bekerja dalam ranah ini masih sangat luas. Ketika ditanya mengenai penerapan psikologi dalam UI/UX Rae berkata, "Bisa terapin psikologi di bagian UX atau user experience tentang behaviour manusia. Mulai dari penggunaannya, kalau bingungnya dimana, warna apa yang menarik." Salah satu hal yang penting dalam UI/UX adalah user interview dan observasi. Ia mengatakan gelar yang dimilikinya sangat membantu untuk lebih memahami kebutuhan manusia dalam dunia digital. Pemanfaatan gelar psikologi diubah, yang tadinya lebih membantu pribadi kini menjadi membantu melalui design based suatu produk.

Progres yang dicapai dalam kurun waktu 3 bulan sangat dirasakan oleh Rae. Ia mengatakan bahwa lingkungan kelasnya sangat supportif. "Mungkin karena juga sama-sama gaada basic design jadi ngga terasa kompetisi banget." Ia mengatakan bahwa dalam kelasnya ternyata banyak yang melakukan career switch atau perubahan karir, salah satunya disebutkan dulunya merupakan seorang pilot. Lingkungan belajar UI/UX dikatakan bisa berkembang bersama dan menjadikan kegiatan pembelajaran lebih nyaman.

Saat ini, Rae sedang ditengah masa magang—tepatnya di Lippo Insurance. Ia bertugas untuk merombak aplikasi milik Lippo Insurance dan menerapkan pembelajaran UI/UX yang telah diterimanya. Rae menambahkan, ia dan teman-temannya berencana membuka agency UI/UX ketika sudah selesai mengambil kelas nanti. Melalui ini, Rae telah menginspirasi untuk selalu mempersiapkan diri menuju masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun