Mohon tunggu...
mcDamas
mcDamas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Orang biasa (seperti kebanyakan rakyat Indonesia) yang sok ikut kompasiana meskipun terbata-bata. Bila teman bersedia, klik juga http://kitabiza.com, http://lampungsae.com, http://inacraftmart.comdan http://englishsolutioncenter.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Obral Somasi Dari Kampung Cikeas

25 Januari 2014   10:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1390619734402139578

Tak menunggu lama agar bola panas Hambalang tersebut tidak semakin liar dan kemudian menggulung keluarga SBY, sang pengacar keluarga SBY mulai melakukan action atau tindakan nyata sesuai juklak sang boss. Alhasil, lembaran-lembaran somasi dilayangkan kepada siapa saja yang mencoba mendorong-dorong bola liar Hambalang ke arah Cikeas. Somasi pertama sudah meluncur kepada Sri Mulyono, kader Demokrat yang dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum dan penggerak PPI (Perhimpunan Pergerakan Indonesia), ormas baru bentukan Anas setelah ia didepak dari kursi ketua umum PD, karena Sri Mulyono menulis artikel di Kompasiana yang berisi tuduhan-tuduhan kepada lingkaran Cikeas.

Belum reda hiruk pikuk publik menanggapi somasi pengacara SBY kepada Sri Mulyono, somasi berikutnya meluncur kepada Fahri Hamzah, politisi PKS, karena ucapan tendensiusnya yang dikutip banyak media berisi dorongan kepada KPK untuk segera memeriksa Ibas terkait kasus Hambalang.

Nampaknya somasi-somasi berikutnya akan terus diterbitkan oleh Palmer Situmorang mengingat begitu banyak pihak yang juga ikut cawe-cawe bicara tentang kasus Hambalang dan menduga bahwa Cikeas terlibat di dalamnya. Nampaknya melalui somasi-somasi ini, SBY ingin mengingatkan kepada siapa saja untuk tidak mengganggunya diakhir jabatannya sebagai presiden apalagi menjadikan ia dan keluarganya bulan-bulanan isu korupsi. Nampaknya SBY ingin mengakhiri masa tugasnya dengan tenang.

Kita tunggu saja obral somasi dari kampung Cikeas selanjutnya dan kepada siapa lagi somasi tersebut akan melayang dan seperti apa kisah Cikeas selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun