* Netflix menggunakan ML untuk merekomendasikan konten yang sesuai untuk karyawannya berdasarkan data kinerja mereka.
* LinkedIn menggunakan ML untuk membantu karyawan menemukan peluang kerja yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka.
Kesimpulan
ML adalah alat yang ampuh yang dapat digunakan untuk meningkatkan berbagai aspek manajemen SDM. Dengan memanfaatkan ML, organisasi dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis tentang karyawan mereka, yang pada akhirnya dapat mengarah pada peningkatan kinerja dan retensi talenta.
Penting untuk dicatat bahwa ML adalah alat yang kuat, tetapi bukan solusi yang tepat untuk semua masalah. Organisasi yang mempertimbangkan untuk menggunakan ML dalam praktik HR mereka harus berhati-hati dalam memilih solusi yang tepat dan memastikan bahwa mereka memiliki infrastruktur dan sumber daya yang diperlukan untuk menerapkannya dengan sukses.
Daftar Pustaka
- https://en.wikipedia.org/wiki/Machine_learning
- https://www.ibm.com/design/ai/basics/ml
- https://www.gartner.com/en/human-resources
- https://www.mckinsey.com/capabilities/people-and-organizational-performance/our-insights/generative-ai-and-the-future-of-hr
- www.adrianussusendi.com/2023/02/artificial-intelligen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H