Mohon tunggu...
Iwan Mtq.
Iwan Mtq. Mohon Tunggu... Freelancer - sedang belajar membaca hari ini dari masa lampau agar tak lewat begitu saja...

senang jalan-jalan mengunjungi yang telah tiada untuk memahami diri di kemudian nanti untuk kembali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langkah Sunyi Seekor Semut

21 Juli 2020   19:56 Diperbarui: 21 Juli 2020   21:20 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anjing!

meraba tiba-tiba

Siii... alaaaan... Lari kemanakau...

Dasar manusia mulut comberan

buta mata hati beku, hanya rasa serta nafsu menyalak ada di muka

heii bule! semut mini pecinta lodong...

jangan lalu begitu saja tunggulah aku

tanggalkan tawamu di sini saja

Aihhh Pudak si pembawa berita

yang slalu suka kemana membawa

tutur kata dengan tubuh nan manis  berkulit putih mata bulat melesak

sudahkah kau sampaikan salamku kepada Si Gonteng Geni Item dan lainnya kenapa masih mengulum senyum

gerangan apa membuatmu begitu gembira?

Wahai Rangrang pemimpin kita

bungah rasanya bila bertemu Ratu nantinya melebihi sukariaku saat ini

kerabat semut tlah kuberi kabar maafkan bila ada yang terlewat

semua akan hadir memenuhi panggilannya dan

Item sudah sulih nama menjadi Alan pun bergegas menyusulku.

Rangrang kudatang membawa gembira doaku senantiasa bersamamu

kulihat rombongan Item saling cium kemudian terbahak

geni yang menyapaku tadi juga lepas tawanya

apakah pudak jua saksikan seperti yang kulihat,  sepertinya tubuhmu memerah karena tertawa juga...

Ohhh Gonteng yang penuh semangat dengan pancaran kepalamu

aku tlah banyak mendengarnya sukaria ini

kita tunggu Item datang kemudian berkemas seraya menunggu saudara lainnya...

perjalanan ini akan sulit jika tekadmu tidak bulat dan niatmu setengah hati

tak perlu bekal banyak karena di jalanan telah tersedia bisa kau ambil sesukanya

dengan porsi yang cukup tentunya

Heiii bule mini kemana lagi kau...

apa hadirku membuatmu sipu dengan mimik kamu itu

        Buang hajat kecil!

Berdiri atau jongkok?

aku taktau kau jantan atawa betina

cepatlah kembali masih ada tanya padamu 

Apa bedanya jantan dan betina?

sejujurnya semua makhluk kalo membuang hajat harus menghormati buminya

kalangan kami selalu sopan dengan berjongkok

tak berdiri atawa ngangkang seperti anjing.

semoga dikau juga sih Alan....

Selamat datang wahai Alan dan krabat Item semuanya

kekompakan dan semangat kerjamu memang luar biasa

kalian akan berada di barisan terdepan dan Alan jadi pembuka jalan

Gonteng senantiasa waspada akan slalu mendapingimu

Duhai sang pemberani yang terpilih

mengapa juga engkau memanggilku demikian

itu hanyalah ulah mulut busuk manusia ceroboh

menyembunyikan makanan yang bukan haknya

disimpan paling dalam namun penciumanku tidak demikian

hanya mengambil secukupnya lalu melangkah sebagai bekal

bolehkah diterangkan siapa Ratu kita ohh Rangrang...

Ratu sangatlah agung

tak bisa dijamah atau pun didekati

Ra bisa diartikan sebagai cahaya Tu adalah tunggal atau satu

kita akan menghadap keharibaannya melalui liku penuh cobaan

hanya kesabaran dan kepasrahan yang bisa memasuki pintu pintunya

Mendekati cahaya akan membakarku

manusia yang mencelakai tubuhku tersengat kepanasan

rasanya akan kutemui ajalku dengan riang gembira kiranya

semoga bisa berjumpa pintu kemilau itu

Sangat suka cita-citamu itu Geni

kan kubawa kalian semua menuju pintu cahaya

semua akan sama di hadapannya

bersama-sama pasti bisa

Bule mini sahabatku apakah kau sudah hafal kuncinya?

Kulantunkan lirih berulang kunci itu saudaraku

mari kita bergegas seraya senandung...

Sagan, 21 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun