Mohon tunggu...
Iwan Mtq.
Iwan Mtq. Mohon Tunggu... Freelancer - sedang belajar membaca hari ini dari masa lampau agar tak lewat begitu saja...

senang jalan-jalan mengunjungi yang telah tiada untuk memahami diri di kemudian nanti untuk kembali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jaka Mangu

15 Desember 2019   17:59 Diperbarui: 29 Desember 2019   13:44 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

yang ronanya seperti putri keraton

beliau mulai hanyut dalam lamunan akan istana

setlah sekian lama ditinggal.

Jaka Mangu menyihir Dipanata sampai lewatkan hadirnya

Ki Wangsayuda yang tlah duduk disampingnya.

"Maafkan saya Ki, tak mendengar dan melihat kedatangan anda"

"Tuan sangat menikmati anggungan perkutut,

saya takut membuyarkan lamunan" ujar Ki Wangsayuda

"Benar Ki, suara itu seperti kelangenanku

semenjak lahir hingga manggung mengisi rumahku"

"Ohh... jadi burung itu milik Tuan?

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun