Mohon tunggu...
Ruang Filsafat (Pencerahan)
Ruang Filsafat (Pencerahan) Mohon Tunggu... Penulis - Penulis/Misi Pencerahan/Pengamat Realitas Kehidupan

Membaca dan tajamkan akal sehat dalam realitas kehidupan/ Menulis/ Tujuan dari semua tulisan ini untuk memberikan ilmu dan membawa pencerahan bagi semua manusia sebagai makhluk berpikir dalam dinamika kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Dirimu Kesepian? Kesepian dalam Perspektif Filsafat

5 Juni 2024   16:55 Diperbarui: 7 Juni 2024   10:59 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber Ilustrasi: PIXABAY

Dan saya berpikir pula, biasanya orang mengalami kesepian setelah mengalami peristiwa berat dalam hidupnya, seperti kehilangan keluarga atau kegagalan dalam hubungan yang sangat bermakna bagi dirinya. Faktor lain seperti kecenderungan pribadi yang rapuh juga berpengaruh termasuk faktor biologis dalam diri manusia.

Kesepian bukanlah masalah baru dalam kehidupan manusia. Berbagai karya sastra klasik di berbagai peradaban sudah menggambarkan situasi kesepian yang menyesakkan jiwa manusia. Dan memicu pertanyaan selanjutnya, Apakah kesepian selalu membawa pada penderitaan dan kematian? 

Jawaban saya adalah "tidak". Tentu kesepian bisa menjadi jalan hidup yang membawa sukacita dan kebahagiaan jika manusia memahami makna kesepian yang sesungguhnya dalam dimensi kehidupannya.

Pada dasarnya kesepian bisa dijadikan waktu yang tepat untuk merenungkan hidup kita. Kesepian adalah waktu untuk refleksi. Kita diajak untuk melihat apa yang telah kita lakukan sehingga sampai pada titik kesepian ini. Kita juga diajak untuk memikirkan lebih dalam apa yang akan kita lakukan berdasarkan kesepian yang kita rasakan sekarang. Kesepian membuat hidup kita lebih mendalam.

Waktu kesepian bisa digunakan untuk meninjau kembali apa yang benar-benar penting dalam hidup kita. Kita diajak untuk memikirkan ulang apa yang sungguh bermakna dalam hidup kita, sehingga layak untuk dikejar meskipun sulit. Kita juga diajak untuk melepaskan apa yang palsu dan membahayakan kita perlahan-lahan. Manusia harus memahami bahwa kesepian mampu membuat manusia menyadari tentang apa yang sangat penting dalam kehidupannya dan apa yang sebenarnya merusak kehidupannya.

Secara konkret kesepian mengajak kita berpikir ulang tentang orang-orang di sekitar kita. Kita diajak untuk membedakan antara sahabat sejati dan teman parasit. Sahabat akan hadir dan menemani kita di saat kesepian, sementara teman parasit hanya akan tertawa dalam penderitaan kita. 

Dengan demikian, kita bisa fokus pada sahabat sejati yang meskipun sedikit, selalu bisa menjadi pilar penyangga dalam hidup kita. Kualitas hidup kita ditentukan oleh orang-orang di sekitar kita, yakni sahabat sejati kita. Jangan takut kehilangan teman karena itu adalah bagian dari proses untuk mengetahui siapa sahabat sejati kita, sekarang dan di masa depan.

Kesepian memberi kesempatan untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda. Dalam waktu kesepian sederhananya, kita dipaksa untuk melepaskan semua keyakinan dan pandangan yang keliru dalam diri kita. Kemudian kita mempunyai kesempatan untuk melihat dunia dengan cara yang baru dan mungkin lebih baik. Semua manusia harus memaknai bahwa kesepian adalah saat untuk menjadi kreatif.

Dengan sudut pandang yang berbeda, kita berpikir dengan cara yang berbeda pula. Kita bisa bekerja dan berkarya dari sudut pandang yang baru. Inilah esensi dari penemuan baru yang bisa membawa manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Kesepian bisa diartikan sebagai waktu untuk menjadi penemu dan penerobos kebuntuan dalam berbagai bidang kehidupan manusia.

Saya mengajak semua manusia bahwa, kesepian tidak selalu harus dilihat sebagai penyakit. Memang ada kesedihan dan penderitaan dalam kesepian. Jika tidak ditata dan dimaknai dengan tepat, kesepian bisa menghancurkan manusia. 

Namun kesepian dalam diri manusia dapat dilihat sebagai kesempatan emas untuk bangkit dan melakukan perubahan konkret dalam kebaikan hidup manusia. Kesepian tidak perlu dilihat sebagai kegelapan, melainkan sebagai jalan hidup yang bisa ditempuh untuk menemukan makna dan kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun