Mohon tunggu...
Ruang Filsafat (Pencerahan)
Ruang Filsafat (Pencerahan) Mohon Tunggu... Penulis - Penulis/Misi Pencerahan/Pengamat Realitas Kehidupan

Membaca dan tajamkan akal sehat dalam realitas kehidupan/ Menulis/ Tujuan dari semua tulisan ini untuk memberikan ilmu dan membawa pencerahan bagi semua manusia sebagai makhluk berpikir dalam dinamika kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menelisik Kebahagiaan di Balik Otak Manusia

1 Juni 2024   09:15 Diperbarui: 2 Juni 2024   09:27 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber Ilustrasi: PEXELS

Dalam wacana ilmiah, ini disebut sebagai pikiran sirkuler atau pikiran berulang. Pikiran kita mengulang pola yang sama terus-menerus, membentuk struktur otak dan kepribadian kita secara umum. Namun keadaan ini bisa diubah jika kita mau belajar membentuk pola pikir baru yang akan mempengaruhi struktur otak dan kepribadian kita.

Mengubah pola pikir tentu bukan proses yang mudah. Dibutuhkan usaha dan motivasi yang kuat serta dukungan dari lingkungan sekitar. Namun proses ini sangat layak diperjuangkan karena dapat meningkatkan mutu hidup kita dan membantu orang lain yang terjebak dalam pola pikir yang mengundang penderitaan. Ada dua metode yang bisa diterapkan.

Metode pertama adalah hidup dalam kesadaran. Ini berarti kita hidup dengan penuh kesadaran setiap saat. Ketika kita makan, kita sepenuhnya fokus pada makan. Ketika kita berjalan, kita sepenuhnya fokus pada berjalan. Tubuh dan pikiran kita berada di tempat yang sama.

Metode kedua adalah meditasi yang berarti melihat kenyataan apa adanya tanpa analisis, konsep dan penilaian. Meditasi juga berarti mencerap kenyataan di sini dan saat ini apa adanya. Hidup dalam pola meditatif ini membuat otak kita tenang, jernih dan sehat, sehingga bisa digunakan untuk apapun.

Inti dari kedua metode ini adalah kembali ke saat ini. Sekarang adalah satu-satunya waktu yang kita miliki. Di sini adalah satu-satunya tempat yang bisa kita tempati. Dengan hidup sepenuhnya di sini dan saat ini, kita bisa membentuk pola berpikir baru yang menciptakan kesehatan dan kejernihan bagi otak kita, sekaligus meningkatkan mutu hidup kita.

Ini sebenarnya bukan ide baru. Filsafat Timur yang berkembang di India, Jepang, Cina, Korea, Sri Lanka, Thailand dan Indonesia telah mengetahui dan menerapkan hal ini selama berabad-abad. Fokus utama filsafat Timur adalah memahami hakikat pikiran manusia dan cara kerja otaknya untuk mencapai hidup yang penuh dengan kebahagiaan. Dari tradisi ini, Yoga dan Zen berkembang dan menyebar ke seluruh dunia.

Filsafat Timur tentang otak, kesadaran, pikiran dan kebahagiaan manusia jauh melampaui ilmu pengetahuan dan filsafat Barat. Di bidang kesehatan mental, para Yogi dan Ajahn di berbagai negara Asia telah menemukan cara untuk membangun hidup yang bermutu dan sehat, sehingga mereka bisa menolong orang lain dan makhluk lain di alam semesta. Penelitian terbaru tentang otak dan neuroplastisitas hanya menegaskan apa yang telah diketahui dan diterapkan oleh para master dalam filsafat Timur selama ribuan tahun.

Namun kita bisa yakin bahwa keadaan hidup kita sekarang bukanlah titik akhir. Semua bisa diubah jika kita memiliki motivasi dan terus berusaha. Ada berbagai metode yang bisa membantu. Namun semuanya kembali ke satu dorongan dasar semua makhluk hidup mencapai kebahagiaan dalam kehidupanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun