Dan dari semua pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa ketika manusia membicarakan tentang absurditas dari kehidupannya secara konkret berbicara tentang konteks pengalaman manusia. Berbicara mengenai pengalaman kematian tentu suatu hal yang tidak terkomunikasikan secara sempurna karena pengalaman kematian hanya berlaku bagi manusia yang mengalaminya secara konkret dalam kematiannya. Dan pembicaraan mengenai absurditas adalah bagian konkret dari pengalaman pahit dari kehidupan manusia yang menyebabkan penderitaan dan kekecewaan. Penderitaan dan kekecewaan datang dan hadir dalam kehidupan manusia tanpa diduga secara pasti, tetapi bagaimana cara dan sikap manusia dengan berbasiskan pada kesadaran dan akal sehatnya dalam mengatasi penderitaan dan kekecewaan dalam hidupnya, agar semua penderitaan dan kekecewaan yang dialami manusia menjadi tampak wajar dan tidak perlu dipersoalkan dalam melanjutkan misi kehidupannya.
Dari pernyataan Albert Camus diatas terkesan menghakimi nilai iman dan kepercayaan kita pada Tuhan karena kita mengetahui bahwa Albert Camus ialah seseorang yang tidak mengakui keberadaan Tuhan dalam hidupnya, walaupun dalam kehidupannya Albert Camus terjerumus dalam penderitaan dan kekecewaan. Albert Camus tetap menyatakan bahwa dirinya memberontak terhadap kehidupannya yang sungguh pahit itu. Dan inilah gagasan Albert Camus tentang kehidupan tetapi bagaimana sikap manusia dalam mengatasi penderitaan dan kekecewaan dalam kehidupannya.
Ketika manusia bertanya lebih jauh, apakah kenyataan semacam ini (penderitaan dan kekecewaan) harus dinilai semua negatif dalam lingkaran kehidupan manusia? Saya berpikir bahwa manusia harus mampu menerapkan kebijaksanaan di dalam menata hidupnya karena bukan semua kenyataan hidup selalu berlaku negatif bagi kehidupannya tetapi menyimpan misteri yang tidak diketahui oleh keterbatasan akal manusia.
Manusia hidup dalam dua sisi, di satu sisi mencintai dunia dan di sisi lain memberontak terhadap dunia. Itulah realitas kehidupan manusia yang sesungguhnya. Mencintai dan memberontak itulah keabsurdan hidup. Apakah hidup ini absurd? Saya berpikir semua manusia dapat menjawabnya melaui pengalaman-pengalaman konkret di dalam kehidupannya.
Gambaran Pena Pencerahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H