By: Rahman009
Di antara deru waktu yang tak pernah henti,
Ada anak kecil, terjebak dalam mimpi,
Tak tahu arah, tak tahu pasti,
Hanya berjalan, mengejar harapan mati.
Beban di pundaknya, berat tak terucap,
Tuntutan menggunung, tak kenal lelap,
Namun perhatian lenyap, tak pernah terpaut,
Dia dianggap robot, tanpa hati yang mengikat.
Setiap langkahnya, luruh tanpa suara,
Menjejak jalan panjang tanpa cela rasa,
Tangis tersimpan, senyum terpaksa,
Menjadi kuat, dalam sunyi yang meretas asa.
Hatinya mungkin retak, namun tak terlihat,
Matanya sayu, tapi terus melihat,
Karena dunia ini menuntut, tanpa iba,
Dia berjalan terus, tanpa jeda.
Namun di balik semua itu, di lubuk terdalam,
Ada harapan kecil yang tak pernah padam,
Bahwa suatu hari, ia akan bebas terbang,
Menjadi diri sendiri, kuat dalam tenang.
Anak yang kuat, tak perlu menjadi baja,
Dia hanya perlu cinta, yang tulus menyapa,
Bukan tuntutan, bukan beban semata,
Karena di dalam dirinya, ada cahaya yang nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H