Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan berlebih pada lambung, yang kemudian mendorong isi lambung kembali ke kerongkongan. Kondisi ini disebut refluks, yang merupakan penyebab utama GERD. Diet sehat dan olahraga teratur dapat membantu menurunkan risiko penyakit magh dan GERD .
6. Obat-Obatan Tertentu
Beberapa obat, seperti antiinflamasi nonsteroid (NSAID), aspirin, dan obat tekanan darah, dapat mengiritasi lapisan lambung dan meningkatkan produksi asam lambung. Jika Anda memiliki penyakit magh atau GERD, diskusikan dengan dokter Anda tentang pilihan obat yang lebih aman .
7. Pola Tidur yang Buruk
Tidur dengan posisi telentang atau tidur segera setelah makan dapat meningkatkan risiko asam lambung naik ke kerongkongan. Mengangkat kepala tempat tidur atau menunggu beberapa jam setelah makan sebelum tidur dapat membantu mengurangi gejala GERD .
Kesimpulan
Menjaga pola makan, menghindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung, serta menjalani gaya hidup sehat adalah kunci utama untuk mengelola gejala magh, asam lambung, dan GERD. Jika Anda mengalami gejala yang persisten, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Referensi:
- American Gastroenterological Association. "Diet and GERD." 2020.
- Mayo Clinic. "GERD: Symptoms and Causes." 2021.
- WebMD. "Acid Reflux and GERD in Adults." 2021.
- Cleveland Clinic. "Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)." 2021.
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. "GERD Overview." 2019.
- Harvard Health Publishing. "How Stress Affects Digestive Health." 2020.
- Healthline. "What to Know About GERD." 2020.
- Johns Hopkins Medicine. "GERD and Acid Reflux Medication Side Effects." 2021.
- American College of Gastroenterology. "GERD Management Guidelines." 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H