Georgia secara mengejutkan menghempaskan Portugal dengan skor 2-0 di laga terakhir Grup F Euro 2024. Kamis (27/06).
Pertandingan Georgia vs Portugal digelar di stadion VELTINS-Arena, Gelsenkirchen, Jerman. 03.00 WIB.
Kegagalan Portugal untuk meredam Georgia terlihat jelas disebabkan oleh sang juru taktik yang ingin mencoba-coba untuk melakukan rotasi.
Setidaknya ada 8 pemain yang diberi jam bermain oleh Martinez, namun sayangnya beberapa pemain pengganti belum bisa menunjukkan performa terbaiknya.
Sehingga Portugal harus puas dengan kekalahan 2-0 atas Portugal.
Presentase Pemain Senior Dikurangi
Dilansir dari Sofa Score presentase umur pemain Portugal saat berhadapan dengan Turki dan Republik Ceko adalah 27-29 tahun.
Namun pada pertandingan melawan Georgia rata - rata umur pemain Portugal adalah 25 tahun.
Terlihat jelas Roberto Martinez ingin memberikan jam bermain untuk pemain mudanya.
Formasi Sama Tapi Hasil BerbedaÂ
Formasi yang sama sebenarnya dipakai oleh Roberto Martinez pada pertandingan Portugal vs Republik Ceko.
Hanya saja pemain yang dimainkan berbeda, sehingga hasil yang didapatkan oleh sang juru taktik pun di luar dugaan.
Roberto Martinez DisalahkanÂ
Dilansir dari Reuters Roberto Martinez disalahkan atas kekalahan yang melawan Georgia.
Namun Martinez mengaku bahwa dirinya hanya ingin memberikan kesempatan bermain kepada pemain lain.
""Hari ini adalah hari untuk memberi kesempatan kepada pemain lain, pemain yang perlu kita lihat bagaimana performanya, pemain dengan nilai mereka sendiri. Hari ini saya tidak ingin menurunkan Ruben Diaz, Bernardo (Silva) atau Bruno Fernandes." Ujar Martinez dilansir dari Reuters.(27/06/2023).
Pelatih Portugal meremehkan Georgia?
Georgia saat ini berada di peringkat 74 FIFA sedangkan Portugal yang berada di posis ke 7.
Tentu ini menjadi pertanyaan besar (meski pertandingan pasti ada yang memang dan kalah), namun kekalahan ini diluar ekspektasi.
Saat ditanya apakah dirinya meremehkan Georgia sehingga menurunkan pemain cadangan.
Martinez mengaku tidak ada keinginan atau intensi untuk meremehkan Georgia.
"Kami tidak meremehkan Georgia, tetapi Georgia memainkan permainan yang menjadi bagian dari sejarah mereka," ujarnya.
Selain itu mantan asisten pelatih Chelsea itu menyatakan bahwa dirinya mempersiapkan pemainnya untuk babak 16 besar jadi tidak ada alasan untuk tidak memberikan kesempatan pada pemain yang lain untuk bermain.
Kegagalan rotasi pemain ini tentu harus menjadi evaluasi bagi Roberto Martinez karena kemungkinan pemain lapis pertamanya cidera masih terbuka lebar.
Apalagi pesta bola eropa ini masih panjang jalannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H