Nias adalah sebuah pulau di provinsi Sumatra Utara yang memiliki keunikannya tersendiri, banyak tempat wisata yang kaya akan sejarah di sana .
Nias terbagi menjadi beberapa kota dan kabupaten, di antaranya Kota Gunung sitoli yang dimana bisa dikatakan sebagai pusatnya pulau Nias, ada kabupaten Nias Barat, Nias Utara ,dan Nias Selatan.
Sama seperti kebanyakan orang Sumatra Utara pada umumnya, di Nias juga kental dengan budaya dan adat istiadat sehingga banyak marga atau nama keluarga di pulau kecil yang unik tersebut.
Marga Orang Nias
Sepanjang perjalanan saya, kurang lebih 7 bulan, ada beberapa marga yang saya tahu di antaranya marga Gulo, Zai, Zebua, Gea, Waruwu, Halawa, dan masih banyak lagi.
Sisi Keturunan Orang Nias
Selain itu jika dipandang sekilas banyak orang Nias yang mirip seperti orang China, karena bisa dilihat dari kulit mereka yang putih dan mata mereka yang sedikit sipit.
Ciri - Ciri Orang Nias
Dari pengalaman saya selama di sana orang Nias memiliki keunikan dan ciri yang khas.
1. Orang Nias Sangat Erat Persaudaraannya
Eratnya persaudaraan orang Nias saya rasakan ketika berada di kabupaten Nias Barat, di sana saya melihat dan belajar bagaimana seharusnya sebuah keluarga dibangun.
Banyak dari keluarga di sana sangat kompak, baik dalam masalah duka maupun bahagia.
Sebagai contoh, ketika ada perayaan pernikahan maka semua keluarga besar akan berkumpul bersama untuk bergotong royong membantu hajat tuan rumah.
2. Tepat JanjiÂ
Jangan sekali - kali berjanji dengan orang Nias jika kamu tidak memiliki keseriusan untuk menepatinya, karena orang Nias membenci hal itu.
Mereka selalu berusaha menepati janji mereka ketika sudah terucap dari mulut mereka.
3. PemberaniÂ
Saya cukup takjub saat mendengar langsung orang Nias ketika mereka memiliki sebuah masalah, kata yang saya ingat adalah ucapan dari ibu pemilik rumah tempat saya tinggal bernama Nur, ibu Nur pernah berkata kepada saudaranya yang sedang memiliki masalah.
"Jangan pernah takut dengan apapun, kalau mati tinggal tanam" kata yang pendek namun syarat makna bagi saya.
Kearifan Lokal Nias
Ada beberapa kearifan lokal di Nias baik yang masih di pertahankan ataupun sudah hilang di makan zaman.
1. Penyelesaian Masalah
Orang nias punya cara sendiri ketika memiliki permasalahan di dalam keluarga mereka, tidak seperti kebanyakan orang di kota yang mungkin akan saling mendiamkan ketika ada masalah.
Di Nias saya temukan orang Nias akan akan berkumpul bersama ketika ada masalah dan segera diselesaikan.
 Jika masalahnya ada di dalam rumah maka mereka akan duduk bersama di meja panjang yang biasanya ada di rumah orang Nias.
Setelah itu mereka akan mengutarakan kekesalan mereka, secar bergantian, sesi ini biasanya selalu ditengahi oleh orang yang dituakan di keluarga.
Cara ini menurut saya sangat menginspirasi, bagaimana menurutmu?
2. Semua Masalah dan Acara diselesaikan dengan Babi
Babi menjadi salah satu santapan yang khas di Nias, ketika ada perayaan menikah, penyambutan tamu, pasti erat hubungannya dengan babi.
Khusus di Nias Barat, desa Lologolu saya temukan bahwa babinya dimasak hanya direbus dengan sedikit campuran lalu akan dimakan bersama.
Wisata di Nias
Untuk wisata Nias dikenal dengan lompat batunya, secara historis budaya Nias sangat erat dengan perbatuan.
Berikut tempat destinasi Nias yang harus kamu kunjungi ketika berada di pulau tersebut.
1. Lompat Batu atau Fahombo, Nias Selatan
Lompat batu atau fahombo bisa kamu temukan di Nias Selatan, lokasinya pun sangat unik berada di dataran yang cukup tinggi.
Akan cukup menguras tenaga jika kamu jarang berolahraga, karena sebelum sampai di sana kamu harus menaiki beberapa anak tanga.
Namun tentu saja lelah mu akan terbayar ketika sudah sampai di atas.
Sejarah Lompat Batu
Menurut pemandu wisata, fahombo ini dulunya digunakan untuk sayembara calon prajurit perang, karena pada zaman dahulu sering terjadi perang saudara.
Setiap desa biasanya membentengi desa mereka dengan pagar bambu, untuk melewatinya seorang prajurit mau tidak mau harus melompatinya.
Untuk itulah setiap prajurit harus bisa melompati batu jika ingin menjadi prajurit perang.
2. Tekehembowo
Tekhembowo adalah batu yang bisa berbicara menurut sejarah orang asli Nias Barat yang diceritakan secara turun temurun.
Batu ini dulunya merupakan pelindung warga lokal dari serangan penjajah, setiap kali penjajah datang batu ini akan bicara, dan warga akan segera bersembunyi.
Namun sayangnya pada zaman dahulu ada yang menjadi penghianat dan membocorkan hal tersebut, sehingga para penjajah menembaki patung tersebut, dan akhirnya tidak berfungsi lagi.
Batu ini masih ada sampai sekarang di Kabupaten Nias Barat.
3. Pantai Nias
Karena dikelilingi oleh lautan, Nias terkenal juga dengan pantainya, yang paling banyak dikunjungi adalah pantai di bagian Nias selatan.
Karena ombaknya yang sangat cocok untuk kegiatan berselancar.
4. Gunung Somomo
Gunung Somo adalah puncak tertinggi di Nias Barat, dengan ketinggian kurang lebih 500M
DPL namun kamu sudah bisa melihat hamparan hutan pulau nias dari atas gunung tersebut.
Artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi karena saya pernah diam di kota Nias selama 7 bulan lamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H