Mohon tunggu...
M. Boby Hasan Arfani
M. Boby Hasan Arfani Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Penggemar Statistik, Sepakbola, Buku, dan Keindahan Alam

Selanjutnya

Tutup

Bola

Regenerasi di Timnas Indonesia Tergambar dari Arhan dan Irawan

22 Juni 2024   09:33 Diperbarui: 22 Juni 2024   09:34 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Garuda Indonesia U-16 (sumber: PSSI.ORG)

Timnas Indonesia U-16 baru saja menjalani pertandingan di ajang AFF U-16 melawan Singapura U-16. Jum'at, 21 Juni 2024.

Tim Garuda muda berhasil mendapatkan hasil yang memuaskan setelah berhasil menang dengan skor 3-0.

Ada yang unik pada pertandingan semalam, terutama pada saat skema terjadinya gol pertama bagi pasukan Garuda Muda Indonesia.

Gol itu berawal dari skema khas yang biasa ditampilkan oleh Timnas Senior Indonesia.

Pemanfaatan lemparan kedalam jadi skema yang seakan melekat dengan Timnas Indonesia.

Dimulai dari Arhan Pratama di Timnas senior, sampai dengan Fabio Azka Irawan melakukan hal yang sama di pertandingan kelompok umur.

Di Timnas Senior, lemparan kedalam bagaikan sebuah tendangan pojok untuk Arhan Pratama dan kawan- kawan.

Semalam Fabio Azka Irawan berhasil melakukan hal yang sama dengan memberi umpan kepada putu Panji  berbuah gol.

Gol di pertandingan melawan Singapura U-16 itu sekaligus menandai era regenerasi yang tertata rapih.

Indonesia mulai menunjukkan gaya permainan khas, lamban lain pola itu akan terbentuk di bawah kepemimpinan Shin Tae Yong di Timnas senior.

Jika terus dipertahankan maka tak berlebihan rasanya bila suatu saat nanti piala dunia adalah yang sangat bisa kita ikuti.

Indonesia sebenarnya memang sudah meletakkan satu kaki di Piala Dunia 2026 nanti.

Asalkan berhasil menduduki peringkat 1 atau 2 pada klasemen akhir ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026

Andaipun gagal Indonesia masih bisa mencoba kembali di babak ke 4 dan harus menjuarai grup.

Jika gagal Indonesia punya kesempatan terakhir pada pertandingan di babak ke 5 dan play off melawan wail Afrika.

Tapi terlepas dari itu semua duduk permasalahan kita adalah tidak adanya regenerasi yang terus terhubung dari waktu ke waktu.

Tak jarang kita jumpai pemain yang saat berlaga di kelompok umur bisa tampil luar biasa tapi melempem saat di Timnas Senior.

Ini adalah efek dari buruknya sistem yang dibangun, tapi saat ini kita berada dalam transisi yang positif.

Pertanda bahwa Indonesia masih punya harapan punya sepak bola yang akan diakui di Asia dan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun