Berbalik dari itu, Israel punya Shibli dan Khalali yang punya insting menyerang cukup tajam.
Ditambah pemain pengganti bernama Senior yang berhasil memberikan warna baru di babak kedua.
Gol kedua Israel dicetak olehnya, yang membuat permainan seperti sudah selesai sebelum peluit berbunyi.
Seakan tak puas Israel kembali mencetak gol lewat kaki Khalaili yang membuat skor menjadi 3-1.
Prestasi bagi Israel namun petaka bagi Korea Selatan karena harus pulang dengan tangan hampa.
Secara individual skill memang harus diakui para pemain Israel punya kelebihan.
Mereka semua berani untuk membawa bola dan berduel satu lawan satu.
Sedangkan pemain Korea Selatan U-20 tidak punya itu.
Gol yang mereka ciptakan pun hanya dari titik penalti, persis seperti yang mereka lakukan saat laga semifinal melawan Italia.
Artinya mereka tidak berkembang sedikit pun masih dalam level yang sama saat melawan Italia.
Alhasil Israel berhasil menutup dongeng mereka dengan medali perunggu.