Inter Milan menjadi korban keangkeran dari Atatürk Olympic Stadium.
Inter Milan tercatat sebagai tim kedua dari Italia yang kalah pada laga final Liga Champions di stadion yang berada di Turkey ini.
Inter Milan harus merelakan gelar juara Liga Champions setelah kalah tipis dari wakil Inggris Manchester City 1-0.
Selain Inter Milan Atatürk Olympic Stadium menelan korban tim Italia lainnya yakni tim se kota mereka AC Milan.
Pada tahun 2005 AC Milan secara dramatis kalah melawan Liverpool lewat drama adu penalti.
Padahal AC Milan berhasil unggul lebih dulu pada menit ke 1 lewat legend mereka yakni Maldini.
AC ilan juga sempat memperlebar jarak menjadi 3-0 setelah Crespo berhasil mencetak 2 gol tambahan masing - masing pada menit ke-39 dan 44.
Keunggulan 3-0 menutup babak pertama, AC Milan berada di atas angin, dengan skor sebesar ini sangat sulit rasanya untuk dikejar.
Namun yang terjadi Liverpool berhasil membalas 3 gol di babak kedua yang membuat skor menjadi imbang.
3 gol Liverpool dicetak dalam kurun waktu 10 menit saja, yang membuat keangkeran itu menjadi nyata.
Gol pertama Liverpool dicetak oleh Gerrard pada menit ke 54.
Dilanjutkan oleh gol Smicer dan Alonso masing-masing pada menit ke 56 dan 60.
Skor pun menjadi sama dan pertandingan harus melaju ke babak tambahan.
Di babak tambahan kedua tim masih sama - sama kuat sehingga pertandingan harus dilanjutkan ke babak penalti.
Di babak penalti inilah AC Milan sebagai wakil Italia harus menelan pil pahit setelah tim mereka kalah dengan skor 3-2.
Uniknya lagi Atatürk Olympic Stadium sangat ramah dengan tim asal Inggris.
Namun untuk tim Italia stadion ini cukup angker karena 2 tim asal kota Milan harus berakhir tragis saat bertanding di stadion ini.
Akankah keangkeran ini terus berlanjut bagi tim-tim asal Italia dan berlaku sebaliknya bagi klub asal Inggris?Â
Bagaimana menurutmu sahabat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H