Mohon tunggu...
M. Boby Hasan Arfani
M. Boby Hasan Arfani Mohon Tunggu... Penulis - Associate Project Manager

Citizens Journalism

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Intermittent Fasting, Solusi Hidup Sehat dan Hemat

19 Mei 2023   08:00 Diperbarui: 19 Mei 2023   08:11 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Tumisu dari Pixabay 

Intermittent fasting adalah metode pengaturan pola makan yang cukup terkenal, di Indonesia sendiri metode ini dipromosikan oleh banyak influencer kesehatan, seperti Ade Rai dan Dedi Corbuzier..

Intermittent fasting menjadi solusi untuk menjalankan hidup sehat dan hemat bagi semua kalangan, mulai dari anak kosan sampai dengan pekerja yang sedang ingin menabung.

Pasalnya ketika melakukan intermittent fasting kamu dituntut untuk membatasi jendela makan, atau waktu makanmu.

Jendela Makan  

Intermittent fasting sama halnya dengan puasa tapi kamu tidak dibatasi untuk minum air putih, kopi, dan teh tanpa gula. Intinya asal tidak mengandung gula kamu bebas meminumnya.

Dalam Intermittent fasting ada yang disebut dengan jendela makan, atau waktu yang diperbolehkan untuk kamu menyantap makanan tapi dengan batasan.

Jendela makan terbagi menjadi beberapa bagian di antaranya 16/8 yang artinya kamu akan berpuasa selama 16 jam dan kamu  bisa berbuka selama 8 jam.

Misal kamu makan di jam 12 siang maka kamu boleh makan kembali mulai dari jam 4 pagi  sampai jam 12 siang, namun menurut saran dari Ade Rai dalam proposalnya di YouTube disarankan untuk tidak makan pagi.

Begitu juga dengan Dedi Corbuzier dalam buku OCD, dirinya tidak menganjurkan makan di pagi hari, setidaknya kamu boleh makan setelah 3 jam terbangun dari tidur.

Ada juga 18:6, jendela makan 20:4, dan puasa selama 24 jam.

Solusi Gaya Hidup Sehat dan Hemat

Menurut saya intermittent fasting bisa menjadi alternatif untuk menjalankan gaya hidup sehat dan hemat, seperti yang kita ketahui makanan adalah sumber penyakit terbesar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun