Pertanian UNS melakukan praktek benih menyemai cabai bersama ibu-ibu PKK Rt 10 Desa Gentanbanaran. Mahasiswa tersebut terdiri dari Andika Amar Prasetya, Annisa Nur Qoiriah, Raffy Hasta Prawira, Reva Abdya, Salma Nur Azizah, Shafa Salsabilla, Surya Pranata, dan Tegar Wahyu Aditya.
Mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar - Kampus Merdeka) Program Studi Penyuluhan dan KomunikasiKegiatan yang dilakukan pada 5 Juni 2024 ini merupakan bagian dari program tim MBKM Dispangtan Sragen yang berfokus pada peningkatan pemanfaatan lahan pekarangan. Pemanfaatan lahan pekarangan tersebut bertujuan untuk menjamin ketersediaan bahan pangan yang beraneka ragam secara terus menerus guna pemenuhan gizi keluarga. "Kegiatan menyemai benih cabai ini dapat meningkatkan pemahaman ibu-ibu bagaimana cara menyemai tanaman cabai yang baik dan benar, selain itu juga dapat memanfaatkan lahan pekarangan guna untuk ditanami cabai", tutur Surya salah satu mahasiswa tim MBKM Dispangtan Sragen. Pemilihan tanaman cabai sebagai tanaman yang akan dibudidayakan karena cabai sering kali dibutuhkan untuk memasak makanan nusantara.Â
Praktek menyemai ini dilakukan di rumah ketua RT 10 Dukuh Kliteh, Desa Gentanbanaran, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut dari sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan yang sebelumnya dilaksanakan pada 16 Mei 2024 di Balai Desa Gentabanaran, dengan sasaran ibu-ibu PKK se-desa Gentanbanaran. Sehingga tidak hanya sebatas sosialisasi saja, terdapat tindak lanjut yaitu praktek menyemai agar sasaran memperoleh pengetahuan dan keterampilan cara menyemai benih cabai yang benar dan tepat, yang kemudian diharapkan akan diadopsi oleh sasaran di rumah masing-masing baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk menambah pendapatan rumah tangga.
Praktek menyemai benih cabai ini diawali dengan pengenalan alat dan bahan yang dibutuhkan, meliputi benih cabai, plastik semai, sendok plastik, ember, air, dan media tanam. Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah, pupuk kandang/kotoran hewan, dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi cara menyemai yang dicontohkan oleh tim MBKM Dispangtan, lalu diikuti praktek oleh sasaran. Tahapan menyemai cabai ini meliputi persiapan alat dan bahan, menyampurkan media tanam dan memasukkan ke dalam plastik semai menggunakan sendok hingga bagian plastik, menyiram media tanam dalam plastik tersebut, membuat lubang tanam dan memasukkan benih pada lubang tanam yang telah dibuat, menutup lubang dengan menambahkan media tanam ke dalam plastik semai hingga penuh, serta yang terakhir menyimpan persemaian cabai di tempat yang cukup sinar matahari.
Ibu-ibu PKK RT 10 terlihat sangat antusias dalam mengikuti praktek menyemai cabai ini, dimana mereka sering melontarkan pertanyaan terkait persemaian cabai. Seperti kapan waktu yang tepat untuk menyiram persemaian, cara mengatasi hambatan dalam persemaian khususnya karena gangguan ayam, dan kapan tanaman tumbuh dan dapat dipindahkan ke polybag. Melalui kegiatan ini, diharapkan sasaran memperoleh pengetahuan dan keterampilan terkait cara menyemai benih cabai secara benar dan tepat. "Menyemai cabai ini sangat mudah, dengan satu pack benih cabai nanti bisa jadi banyak sekali ya dan nanti juga bisa dijual", tutur salah satu anggota PKK RT 10 Gentanbanaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H