Perkembangan teknologi di era global masa kini yang terus berkembang dengan sedemikian rupa, salah satu bentuk adalah penggunaan internet yang meudahkan berbagai keperluan mansia. Kini segala hal dan apek kehidupan dari masyrakat mulai bergeser ke media online seperti media sosial lebih memudahkan berbagai keperluan manusia. Media sosial yang berkembang di masyarakat kini menjadi sebuah fenomena yang bekembang didalam dunia pertanian.
Media sosial, yang mencakup saluran online untuk berbagi dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, merupakan cara yang semakin penting bagi merek untuk berkomunikasi secara interaktif dengan konsumennya (Pane, 2014). Dalam waktu yang relatif singkat, para pemasar telah menjadikan pemasaran media sosial untuk berbagai tujuan pemasaran termasuk branding, penelitian, manajemen hubungan pelanggan, layanan, dan promosi penjualan dimana media sosial dinilai paling untuk pencitraan merek (Qurniawati, 2018).
Kemajuan teknologi tidak serta merta memudahkan segala kegiatan dan proses seorang petani dalam mengolah serta mendistribusikan hasil panen. Berdasarkan hasil riset dan melalu wawancara kepada salah satu pemilik usaha pertania organik, menyebutkan saat ini kendala utama yang dihadapinya adalah dalam proses pemasaran hasil panen. Sebab jika petani menjual hasil panen langsung maka harga yang diberikan akan jatuh dan menyebabkan kerugian.
Â
Universitas Persada Indonesia YAI  Jakarta melakukan Riset Keilmuan LPDP dengan anggota team 3 mahasiswa : Hanna Shara Dewi, Marsya Adzkia Putri, Bagus Yoga Prakoso dan Aldi Kurniawan beserta Dosen : Dr.Sularso Budilaksono, M.Kom dan Woro Harkandi Kencana,S.Sos,M.Ikom. Serta  Dr.Febrianty,S.E.,M.Si.dari Politeknik Palcomtech Palembang. Riset dilakukan dengan mitra Berdaya Agri Indonesia sebagai distributor tanaman organik. Mitra petani Berdaya Agri pada riset ini adalah Jaya Alam Lestari Farm.
Dari hasil wawancara bersama pak Waryudin selaku pembina Berdaya Agri yang membahas mengenai manejemen usaha serta bentuk usaha dalam memasarka hasil panen, kini diketahi bahwa kurangnya keaktif dalam penggunaan media sosial dan tidak adanya pemanfaatan media sosial untuk upaya pemsaran dari hasil panen. Hal tersebutlah yang meneyebabkan pemasaran tidak berkemng dan tidak dilirik konsumen.
Maka sebagai upaya untuk mencari jalam keluar dari permasalah ini adalah dengan menerapkan strategi pemasaran dengan memafaatkan kemajuan teknologi informasi yang ada secara maksimal. Tren gaya hidup dengan mengkonsumsi sayuran segar dan sehat mulai merambah di dunia digital semenjak meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat.
