Mohon tunggu...
MBKMRiset KeilmuanYAI
MBKMRiset KeilmuanYAI Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Persada Indonesia YAI

Kami merupakan mahasiswa Universitas Persada Indonesia YAI yang berasal dari berbagai jurusan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Strategi Marketing Beras Organik di Tani Paguyuban Mandiri

1 Juli 2022   08:38 Diperbarui: 1 Juli 2022   08:42 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdaya Agri Indonesia selaku mitra pada Riset keilmuan LPDP Universitas Persada Indonesia YAI  Jakarta. Menjalin mitra tani dengan Komunitas Tani Paguyuban Mandiri, Subang. 

Riset ini beranggotakan team 1 mahasiswa : Daniel Syahputra Doloksaribu, Aninda Marasukma Maksum  dan Vara Salsabila beserta Dosen : Dr.Sularso Budilaksono, M.Kom , dan Woro Harkandi Kencana,S.Sos,M.Ikom. Serta Dr.Febrianty,S.E.,M.Si. dari Politeknik Palcomtech Palembang. Tani Paguyuban Mandiri merupakan komunitas tani di daerah subang dengan hasil pertanian beras organik. Beras organik adalah beras yang dihasilkan melalui proses budidaya organik tanpa menggunakan pupuk dan pestisida (racun hama) kimia. Proses ini akan menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem di dalamnya.

Proses budidaya beras organik dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, seperti kompos, pupuk hijau maupun pupuk hayati. Untuk pemberantasan hama menggunakan pestisida alami yang dihasilkan dari daun-daunan dan buah-buahan yang difermentasikan secara alami. Proses organik dapat memperbaiki struktur dan kesuburan tanah, serta membangun ekosistem yang berkelanjutan. Proses organik juga dapat mengendalikan organisme pengganggu tanaman.

Kelompok Tani Paguyuban Mandiri juga membudidayakan beras organik tepatnya di Subang. Saat ini mereka juga berencana untuk membudidayakan buah yang organik.

Beras yang dihasilkan pada Kelompok Tani Paguyuban Mandiri adalah  : 

                                                    1. Beras merah

                                                    2. Beras hitam

                                                    3. Beras coklat

                                                     4. Beras putih

Dari hasil wawancara dengan Pak Dedi Mulyadi selaku Koordinator Internal Kelompok Tani Paguyuban Mandiri menjelaskan bahwa awal mula budidaya beras organik pada tahun 2012. Lalu di tahun 2016 mereka mendapatkan sertifikasi beras organik. Jenis beras yang paling laku saat pandemi adalah beras merah yang saat ini sudah beralih ke beras putih dan coklat.

Sistem penjualan beras saat offline mereka menggunakan sistem Pre-Order dengan tujuan menghindari penumpukkan beras. Tetapi di satu sisi memiliki kekurangan karena stok tidak langsung ready. Di sistem offline ini mereka juga harus bisa memastikan produk beras sampai ke konsumen dengan kualitas yang masih bagus.

Lalu, pada sistem online mereka berencana untuk menggunakan Market Place namun belum terealisasikan. Saat ini mereka memanfaatkan Website, Instagram dan juga Facebook. Di ketiga sistem online tersebut semua konsumen akan diarahkan ke Whatsapp. Tetapi menggunakan sistem online juga memiliki kendala tersendiri. Mereka pernah mengalami akun Instagram tidak dapat di Log In karena ada orang yang mengganti password.

Saat pandemi rata-rata pembelian lebih banyak menggunakan sistem online. Pembelian selama pandemi sempat mengalami penurunan tetapi sekarang sudah kembali naik. Perbedaan pembelian secara online dan offline berbanding 70% : 30%.

Dapat disimpulkan bahwa beras organik memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan karena diproses tanpa menggunakan pestisida. Penjualan yang mereka gunakan menggunakan sistem Pre-Order. Tani Paguyuban Mandiri juga memanfaatkan Instagram, Website, dan Facebook dalam penjualan berbasis online.


Budidaya Beras Organik (Dokpri)


Hasil Panen Beras Organik (Dokpri)
Hasil Panen Beras Organik (Dokpri)


3-62be4fa6bb44866ee6020403.jpeg
3-62be4fa6bb44866ee6020403.jpeg

Pengemasan Beras Ogranik (Dokpri)

Stok Beras Organik (Dokpri)
Stok Beras Organik (Dokpri)

(Dokpri)
(Dokpri)

(Dokpri)
(Dokpri)



Kunjungan 21-22 Mei 2022 (Dokpri)
Kunjungan 21-22 Mei 2022 (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun