Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang merata, program MBKM-MD melalui mahasiswa UM jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat diharapkan dapat memberikan jenis layanan yang sesuai dengan kompetensinya yaitu meliputi upaya kesehatan masyarakat.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit terbanyak yang diderita oleh orang dewasa terutama pada lansia. Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 140mmHg dan atau tekanan diastolik lebih besar atau sama dengan 90mmHg. Hipertensi dapat menyebabkan kompilkasi pada beberapa organ didalam tubuh seperti otak, mata, jantung, ginjal, dan pembuluh darah.
Hipertensi pada lansia seringkali ditandai dengan sakit kepala/pusing, penglihatan buram, detak jantung tidak teratur, kelelahan, nyeri dada, sulit bernapas, kencing yang tidak sedikit dan terdapat busa/buih pada urin. Hipertensi dianggap sebagai penyakit yang biasa dialami oleh orang dengan usia tua atau lanjut dan seringkali para penderitanya meremehkan tentang dampak dari penyakit hipertensi itu sendiri. Oleh karena itu selain dilakukan pemeriksaan tekanan darah juga perlu dilakukan penyuluhan pada masyarakat lanjut usia mengenai penyakit Hipertensi. Penyuluhan penyakit Hipertensi pada lansia diharapkan agar dapat mengubah perilaku masayarakat lansia menjadi perilaku yang lebih sehat dan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit Hipertensi.
Melalui program MBKM-MD, mahasiswa UM melakukan penyuluhan tentang penyakit hipertensi dan bagaimana cara pencegahannya, sasarannya yaitu penduduk desa Jambuwer khususnya lansia yang sedang melaksanakan kegiatan posyandu lansia rutinan. Penyuluhan tersebut membahas tentang pengertian hipertensi baik secara medis maupun secara umum, organ tubuh apa saja yang terdampak oleh penyakit hipertensi, dan bagaimana tentang cara pencegahannya. Program ini dilakukan di 2 posyandu yang ada di Desa Jambuwer, yaitu Posyandu Lansia 5 Â yang berlokasi di Dusun Cakru'an dan Posyandu Lansia 1 yang berlokasi di Dusun Krajan.
Kegiatan Penyuluhan tentang Hipertensi sangat diperlukan di Desa Jambuwer, karena banyak warga desa yang masih belum paham dan mengerti tentang bahaya penyakit hipertensi. Selain itu mereka juga masih minim akan kesadaran kesehatan diri mereka. Hal ini dapat dibuktikan dari adanya beberapa penduduk lansia yang tidak tahu berapa tekanan darah normal manusia, hal-hal apa saja yang harus dihindari. Kemudian juga terdapat masyarakat lansia penderita hipertensi yang tidak mengkonsumsi obat hipertensi karena merasa dirinya tidak mengalami gejala-gejalanya.
Penyuluhan tentang Hipertensi ini dikoordinatori oleh mahasiswa dari jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang dan anggota yang lainnya juga ikut membantu dalam kegiatan rutinan posyandu lansia seperti mengukur tekanan darah lansia, mencatat berat badan, dan memberikan sedikit materi tentang hal-hal apa saja yang harus dihindari bagi penderita hipertensi kepada lansia yang memiliki tekanan darah tinggi . Lansia yang sudah datang ke posyandu dikumpulkan dan diberi pemaparan materi oleh mahasiswa dengan dibantu oleh perawat di desa Jambuwer. Kegiatan ini berjalan dengan lancar, walau terdapat beberapa hambatan namun dapat teratasi dengan baik. Selain penyuluhan hipertensi, beberapa mahasiswa juga ikut membantu kegiatan posyandu seperti menimbang, mengukur tekanan darah, lingkar pinggang, dan mencatat yang kemudian diserahkan kepada kader posyandu lansia.
Penyampaian materi dari mahasiswa disambut baik oleh warga desa Jambuwer. Tidak hanya penyampaian materi, mahasiswa juga mengajukan beberapa pertanyaan. "Bapak/Ibu siapa disini yang tahu tentang apa itu hipertensi" tanya mahasiswa. Hal ini ditanyakan agar mahasiswa mengetahui seberapa banyak lansia desa Jambuwer yang mengetahui dan paham tentang penyakit hipertensi. "pokoknya tensinya tinggi dek kata kadernya" jawab salah satu ibu-ibu. "kira-kira bapak/ibu tahu nggak seseorang dikatakan hipertensi itu ketika tensinya berapa" tanya lagi mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat itu. "ya ngga tau nak, makanya ini mau tanya ke sampean" jawab salah satu ibu lansia.Â
Mahasiswa memberikan materi tentang hal-hal apa saja yang harus dihindari oleh penderita hipertensi, makanan apa saja yang tidak diperbolehkan, kemudian makanan yang dianjurkan bagi penderita hipertensi, lalu menjelaskan tentang pentingnya rutin meminum obat hipertensi bagi penderitanya. "obat hipertensi dengan obat sakit seperti flu, demam, batuk, dll itu perbedaannya seperti mesin kulkas dan setrika ibu-ibu. obat hipertensi bagaikan mesin kulkas yang harus senantiasa menancap di stop kontak agar tetap hidup sehingga makanan tidak akan membusuk, sedangkan obat sakit lainnya seperti mesin setrika yang dihidupkan ketika hanya akan dipakai saja. Jika sudah tak terpakai maka harus di matikan" ujar mahasiswa memberi perumpamaan agar penyampaian materi dapat diterima oleh para lansia desa Jambuwer. Merubah pola pikir masyarakat agar sadar tentang kesehatan tidak mudah, diperlukan adanya sarana yang mendukung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H