Mohon tunggu...
mbiesap
mbiesap Mohon Tunggu... Pegawai Swasta -

- Milanisti Indonesia - Penghitung Jejak Langkah Kaki - Amatir dalam segala hal, namun berusaha untuk jadi professional - Penyuka Tidur siang, namun sudah lama merindukannya adjustmenthidup.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Matematika Jodoh (Sebuah Analogi dengan Harapan Tidak Ngaco)

9 Februari 2016   13:25 Diperbarui: 9 Februari 2016   14:02 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. dan seterusnya.

Jadi apa kesimpulannya?

1. Tulisan ini hanya simulasi, jika benar Alhamdulillah jika salah mohon maaf;

2. Percayalah, tingkatan kualitas kita akan menentukan level jodoh kita;

3. Jika belum bertepi, maka menepi lah kepada sang pemilik pelabuhan Jodoh itu sendiri ;

4. Jika masih ragu? Buang dan tendang jauh-jauh, karena untuk menendang bila ke gawang lawan saja perlu energi ekstra bukan? Begitupun menendang jauh-jauh kebiasaan buruk kita ;

5. Jika japri berlanjut hubungi orang tua masing-masing, siapa tau jodoh;

6. Jika tidak berkenan, mohon didoakan agar tulisan ini lebih berkualitas lagi;

7. Jika sewot, bukan kurang piknik, tapi kurang dzikir dan bersyukur ;

8. Jika lapar, hubungi tempat makan terdekat. Karena lapar bisa membuat emosi memuncak;

9. Jika bilang terus dan terus, maaf saya bukan tukang parkir. Tapi saya, siapa coba, panggil saya cinta. Cinta damai terus lah kita, jangan ribut maksudnya;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun