4. Bersosial di dunia personal
Jika biasanya instant messenger hanya berlaku secara personal dan private grup saja. Maka, Catfiz memadukannya menjadi satu perpaduan baru. Sebuah perpaduan antara sosial media dan personal message. Hal ini mungkin berlandaskan tentang demografi user yang ternyata membutuhkan sosial needs untuk terus eksis dan berarti di lingkungannya. Catfiz mengizinkan penggunanya untuk memublikasikan status buatannya. Tak berhenti di sana, pengguna lain pun boleh membubuhkan komentar, me-like, hingga meng-quote comment user lain. Engagement sosial di ranah personal pun merupakan buah dari think global, act local.Â
Lalu bagaimana dengan cara kerjanya?
Cara kerja di Catfiz sangat mudah dan pastinya mampu diadopsi oleh banyak orang.Â
Senjata untuk memenangkan pasar sudah dibuat lalu bagaimana sebenarnya Catfiz memperkenalkan diri ke publik. Gerakan pertama yang dilakukan adalah bergerilya dengan mengajak teman-teman dekatnya untuk mencoba aplikasi yang masih berada di versi Alfa. Dalam beberapa hari efek gerilya ini membuahkan hasil, Terdapat sebesar 60.000 download pengguna.Â
Sebuah angka yang fantastis dari sebuah gerakan gerilya tanpa senjata bernama "iklan". Efek ini tak berhenti dalam seminggu setelah release gaungnya terdengar melalui forum lokal dan efek word of mouth alias mulut kemulut ini mampu menaikkan angka mencapai 250.000 pengguna. Angka tersebut bukan hanya datang dari pengguna lokal di Indonesia, namun juga dari Timur Tengah dan dunia belahan selatan, seperti Meksiko, Venezuela, dan negara-negara lainnya. Sehingga ada tiga bahasa yang terdapat di Catfiz, yakni bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab. Gerakan komunitas, memanfaatkan sumberdaya yang terbatas untuk menciptakan dampak yang signifikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H