Mohon tunggu...
Dimas Ragil Mumpuni
Dimas Ragil Mumpuni Mohon Tunggu... Startup Founder -

The Journey of Thousand Miles Begin With Single Word. Walk!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Catfiz, Gerakan Gerilya Anak Bangsa Mengharumkan Indonesia

31 Oktober 2016   17:33 Diperbarui: 3 November 2016   05:24 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

4. Bersosial di dunia personal

Jika biasanya instant messenger hanya berlaku secara personal dan private grup saja. Maka, Catfiz memadukannya menjadi satu perpaduan baru. Sebuah perpaduan antara sosial media dan personal message. Hal ini mungkin berlandaskan tentang demografi user yang ternyata membutuhkan sosial needs untuk terus eksis dan berarti di lingkungannya. Catfiz mengizinkan penggunanya untuk memublikasikan status buatannya. Tak berhenti di sana, pengguna lain pun boleh membubuhkan komentar, me-like, hingga meng-quote comment user lain. Engagement sosial di ranah personal pun merupakan buah dari think global, act local. 

Lalu bagaimana dengan cara kerjanya?

Cara kerja di Catfiz sangat mudah dan pastinya mampu diadopsi oleh banyak orang. 

Senjata untuk memenangkan pasar sudah dibuat lalu bagaimana sebenarnya Catfiz memperkenalkan diri ke publik. Gerakan pertama yang dilakukan adalah bergerilya dengan mengajak teman-teman dekatnya untuk mencoba aplikasi yang masih berada di versi Alfa. Dalam beberapa hari efek gerilya ini membuahkan hasil, Terdapat sebesar 60.000 download pengguna. 

Sebuah angka yang fantastis dari sebuah gerakan gerilya tanpa senjata bernama "iklan". Efek ini tak berhenti dalam seminggu setelah release gaungnya terdengar melalui forum lokal dan efek word of mouth alias mulut kemulut ini mampu menaikkan angka mencapai 250.000 pengguna. Angka tersebut bukan hanya datang dari pengguna lokal di Indonesia, namun juga dari Timur Tengah dan dunia belahan selatan, seperti Meksiko, Venezuela, dan negara-negara lainnya. Sehingga ada tiga bahasa yang terdapat di Catfiz, yakni bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab. Gerakan komunitas, memanfaatkan sumberdaya yang terbatas untuk menciptakan dampak yang signifikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun