Mohon tunggu...
Muhammad Subarkah
Muhammad Subarkah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aku datang semenjak sajak itu tidak beranjak

Mahasiswa Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penantian Abadi

27 Februari 2021   08:08 Diperbarui: 27 Februari 2021   08:09 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Di kelam bayangan hitam

Tersembunyi aroma kerinduan yang menggelitik

Membuat nyaman semakin kejam

Seakan-akan tak pernah saling sayang

Dan di sudut kampung kusam

Kita pernah berjanji untuk tidak mengingkari

Tapi mengapa setelah seteguk senyum baru menyapamu

Kau lupa ada senyum lama yang setia menunggu

Inikah yang disebut ujian?

Setelah tinta-tinda penantian di ujung tombak

Sedtikpun kau tak ingin menyapaku?

Jangankan sapa bahkan senyuman itu sudah berpaling dariku

Terserah, sekarang biarlah aku menanti sampai hati itu benar jadi milikku

Dan aku menyebut itu penantian abadi

Bengkalis, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun