Mohon tunggu...
Muhammad Bayu Pratama
Muhammad Bayu Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa ITB

Pembelajar yang mencoba menyampaikan pandangannya terkati permasalahan yang ada di sekitarnya Terlibat dalam Pers Mahasiswa ITB dan Kader Surau ITB

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbanyak Ruang Publik : Hancurkan Fenomena Gunung Es pada Kekerasan Anak dan Perempuan

7 Januari 2017   00:01 Diperbarui: 7 Januari 2017   01:48 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Program Three Ends di Kota Bandung (Koranjakarta.com)

Pembukaan Program Three Ends di Kota Bandung (Koranjakarta.com)
Pembukaan Program Three Ends di Kota Bandung (Koranjakarta.com)
Tentunya, kehadiran lembaga layanan untuk pengaduan kekerasan terhadap anak dan perempuan di tengah-tengah masyarakat utamanya yang berada di ruang publik, akan memudahkan masyarakat untuk mengakses jaminan keamanan tersebut. Peluang bagi pelaku kriminal seperti penculikan, kekerasan seksual, ataupun kekerasan lainnya terhadap anak dan perempuan pun akan semakin menyempit. Karena masyarakat juga kembali untuk berinteraksi dan memperhatikan kondisi satu sama lain. Rasa individualis warga kota dengan kehadiran ruang publik perlahan akan memudar dalam kebersamaan dan peduli terhadap sesama.

Mari mulai memperhatikan orang-orang di sekitar kita untuk menutup ruang-ruang kejahatan khususnya yang rentan dilakukan terhadap perempuan dan anak. Pemerintah pusat sebaiknya dapat mengoordinir pembangunan yang merata untuk setiap daerah lainnya untuk melakukan hal yang sama seperti layaknya  Jakarta dan Bandung. Mempersempit ruang bagi pelaku kriminal adalah antisipasi yang dapat dilakukan dengan kehadiran peran pemerintah dimulai dari sekup terkecil di masyarakat.

Catatan :

Program Three Ends adalah program yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk mengajak masyarakat untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan orang dan mengakhiri akses ketidakadilan akses ekonomi bagi perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun