Pagi ini Gold Coast cerah sekali, langit biru dan matahari bersinar terang. Suhu hari ini maksimum sekitar 20 derajad Celcius... lumayan. Itulah enaknya di Gold Coast, meskipun sekarang musim dingin di Australia, namun Gold Coast selalu cerah.
Cuaca ini membuat tubuh merasa segar dan ringan. Angin yg sedikit dingin memberi semangat untuk lebih menggerakkan tubuh atau jalan lebih cepat biar tubuh hangat.
Aku ayunkan langkahku cepat-cepat menuju The Surfers Paradise Beach Cafe yg tak jauh dari tempatku tinggal. Dia pasti sudah menungguku... aku sedikit terlambat.. kuharap dia memakluminya karena aku baru datang dari Bali dua hari lalu... badanku masih jet lag...
Semakin dekat ke Cafe semakin cepat langkah ku ayunkan.
Dari kejauhan kulihat seorang wanita cantik tersenyum lebar melihat ke arahku....dia adalah Sophia. Sahabat dekatku ketika kami sama-sama bekerja di perusahaan tambang di kota Adelaide, Australia Selatan. Dia di bagian bisnis development  dan aku bisnis analisis.
Pertemanan kami tidak hanya di tempat kerja, kami sering keluar nonton film, sekedar jalan-jalan atau shopping. Dia seperti sister bagi ku.. sering berbagi cerita..seakan tidak ada rahasia diantara kami..
Sophia berasal dari Edinburgh, Scotlandia, anehnya dia tidak suka dingin, itu salah satu alasan kenapa dia pindah ke Australia. Sekarang dia malah pindah ke Gold Coast, tempat yg lebih hangat dari Adelaide, rupanya dia mengikuti suara hatinya,
Walaupun kami terpisah beberapa tahun. ternyata nasib mempertemukan kami lagi di Gold Coast ..
Reunion ini sangat exciting bagiku, sudah lima tahun, sejak melihatnya terakhir kali di Adelaide. Kami sempat kehilangan kontak dan baru sambung lagi sebelum kedatanganku ke Gold Coast.
" How are you ? "You look great" ! Sapanya dengan senyum lebar dibibirnya.
" I am good., oh thank you Sophia.
" Look at you, Â always look beautiful" Balasku...
" Ow.. thank you.. Â you too"...Katanya sambil kami bertukar senyum.
Sophia membawaku duduk di pojok Cafe, sambil melihat ombak yg berdeburan di pantai..
" Bagaimana dengan hidupmu di Indonesia sekarang?" Â Tanyanya lagi
" Aach... pindahan ini sangat melelahkan tapi sekarang sudah beres " Â kataku
" Okay.. jadi sekarang benar-benar menetap disana, sudah mantap? selidiknya
" Yaa.. bagaimana lagi, harus dicoba dulu, kalau tak jalan nanti balik lagi ke sini" jawabku
Ku lihat seorang gadis remaja, tinggi ramping, wajahnya cantik, rambutnya coklat dan matanya hijau,  sedang berjalan ke arah meja kami, sambil tersenyum dia menyodorkan menu. Dia seorang waitress, biasanya Cafe suka mempekerjakan pelajar waktu weekend, karena rate upahnya lebih rendah.  " Let me know, when you are ready" Katanya sambil tersenyum dan  berlalu.
Setelah beberapa saat kami melihat-lihat menu;
" Kamu siap memesan Melati?" Â
" Ya... saya mau pesan Focaccia." Jawabku singkat
" Saya mau English Breakfast saja" kata Sophia.
Dia lalu mengangkat tangannya untuk memberi isyarat kepada gadis itu. Setelah semua pesanan  dicatatnya, gadis itu berkata: " Won't be long" ...
Sambil menunggu makanan datang, kami melanjutkan obrolan yg sempat terputus.
" Bagaimana denganmu.. senang menetap di Gold Coast?" Sekarang ganti aku yg ingin tahu
" Yaa... senang sekali, musim dingin di sini masih indah.. tidak seperti di Adelaide"
" Bagaimana dengan Robert?" Tanyaku
" Enam bulan ini sudah dia tidak bersamaku lagi, dia sudah kembali kepadaNya" Jelas Sophia
" I am so sorry to hear that" Kataku sambil memegang tangannya.
" Sakitkah dia?" Tanyaku
" Yaa... dia kena prostate cancer, sejak diagnose, dokter bilang dia hanya punya waktu enam bula. Dia a good fighter, bisa bertahan setahun lebih " Kata Sophia dengan nada sedih.
" Pasti berat untuk mu" Kataku
" It's very hard, I missed him very much. He was the love of my life" Katanya dengan sedih.
" Sophia, aku disini sekarang, aku bisa menemanimu" Kataku
" Aku tak ingin melihatmu sedih sendiri" Lanjutku
" Thank you Melati, you are so kind to me" Jawabnya.
" You are most welcome Sophia" Kataku sambil memegang tangannya.
Aku merasa sedih juga dengan kabar ini. Aku melihat dari tadi ada garis kelelahan dimata Sophia, tapi kupikir karena dia capek dan kurang tidur. Sekarang kusadari bahwa ada sinar kesedihan di matanya yg mampu dia sembunyikan dibalik senyumnya.
Aku melihat, Sophia dan Robert adalah pasangan yg ideal. Mereka sama-sama saling mencintai. Sophia sering cerita tentang Robert yg memanjakan dia dengan sikap romantisnya.
Robert tidak pernah absen, setiap weekend selalu membeli bunga tanda cinta untuk Sophia. Dia juga suka bikin romatic dinner untuk mereka berdua.. Â Aku bisa banyangkan betapa Sophia sangat kehilangan.
Tiba-tiba Sophia membuyarkan lamunanku,
" Melati, dari tadi kulihat, kau begitu berbinar-binar, ada apa?"
" Ada kabar yg sangat membahagiakan hatimu?" Lanjut dia menyelidik.
" Aku bahagia karena ketemu dengan mu Sophia" Jawabku
" Aacchh...Melati, aku sudah cukup dewasa... pasti ada yg lebih dari itu" Â Desaknya
Aku tak mampu menyembunyikan perasaanku, akhirnya aku mengaku.
" Yaa... ada.... aku sedang jatuh cinta"
" Wow... Melati.. I am happy for you" Sambutnya
" Siapa dia, apakah orang Indonesia?" Selidiknya
" Ya.. namanya Daniel, dia tinggal sekota denganku"
" Ada fotonya? Tunjukkan padaku" Â Pinta Sophia..
Aku ambil mobile phone ku dan ku cari foto Daniel dari Gallery.
" Ini dia " kataku sambil menyodorkan mobile phone kepadanya.
Shopia melihat foto seorang laki-laki memakai T-Shirt yg duduk di kursi.
" Wow.. dia cakep ya.... pantesan kamu jatuh cinta padanya" Â Komentar Shopia
" Dia orangnya baik".... tapi juga pintar, lucu dan nakal seperti anak kecil" Â Kataku
" Hahaha... kamu pasti menikmati kenakalannya" Goda Sophia..
" Sudah lamakah relationship ini" Lanjut Shopia
" Ach.. baru saja.. baru tahun ini" Jawabku
Kemudian Shopia mulai menasehati aku.
" Melati, jatuh cinta itu saat yg paling indah dalam hidup ini, nikmati saja. Hanyut di dalamnya.. tak apa-apa. Namun kamu juga harus menjaga hatimu, karena cinta bisa juga pergi seketika tanpa kita sangka. Apapun yg terjadi, selalu kenang yg terindah dari cinta itu dan kamu akan tetap mempunyai senyum di bibirmu.
Cinta datang dan pergi dalam kehidupan kita.
Kita tidak tahu kapan dia akan datang..dan pergi...
Yang satu kehilangan cinta tanpa diminta...
Yang satu kedatangan cinta tanpa diundang...
Apapun yg cinta berikan dalam hidup kita
Baik rasa berbunga-bunga atau duka lara..
Dia tetap merupakan anugerah yg datang dalam hidup ini...
Jadi nikmati saja selagi berdiam di hati kita....
Nasihat dari seorang sahabat yg peduli dengan hatiku. Akan selalu kuingat.
Makan siang ini sungguh memeberikan kenangan yg dalam bagi ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H