Mohon tunggu...
mbak Yun
mbak Yun Mohon Tunggu... Pensiun -

Life is beautiful https://penatajam.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Benarkah Hidup di Negeri Maju Itu Serba Glamour?

10 Februari 2016   16:18 Diperbarui: 11 Februari 2016   12:00 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber Gambar: thetimes.co.uk"][/caption]Kita sering melihat gambaran di fim, majalah, atau buku, bahwa orang-orang di negeri barat kelihatan happy. Mereka tinggal di kota besar yg indah, jalan-jalan kelihatan bersih dan aman. Mereka seakan punya semua yg mereka inginkan, rumah besar dan bagus, mobil mewah, tangan kiri-kanan bawa tas hasil shopping, semua yg dipakai branded. Cewek kelihatan selalu cantik dan cowoknya keren.

Gambaranan di atas adalah benar, untuk sebagian orang, dan untuk mereka yg melenggang di Red Carpet waktu Oscar atau Grammy Award.

Di negara barat, kalau dilihat dari infrastruktur dan management kota memang semua serba teratur. Sarana dan prasarana umum yg disediakan pemerintah ada semua dan bisa dinikmati kalau mau.

Apa lagi ditunjang dengan kepastian hukum yg merata bagi semua rakyat. Semua dilayani dengan baik dan penuh respect, termasuk untuk mereka yg hanya penduduk tetap, bukan warga negara. Sangat melegakan dan memberi rasa aman.

[caption caption="smh.com.au"]

[/caption]

Sarana transportasi juga sudah sangat baik, walaupun masih banyak keluhan tentang jalur yg belum merata. Dengan keadaan itu, orang-orang masih mengeluh dg waktu yg terbuang di jalan.

Misalnya seperti saya alami dulu, sebelum punya mobil sendiri, untuk pergi ke kantor, tidak ada jalur bis kota yg langsung, padahal jarak rumah ke kantor tidak begitu jauh, tapi emang... terlalu jauh untuk jalan dg kaki kecilku hehehe..... Jadi saya terpaksa naik bis kota yg jalur ke pusat kota dulu, baru ganti bis dg jalur yg menuju ke kantor.

Bagaimana dengan gaya hidup?

[caption caption="Sumber Gambar: bizintelng.com"]

[/caption]

Tentang gaya hidup memang tinggal pilih dengan segala konsekwensinya, mau ikut sesuka hati, dari yg bermewah-mewah, suka pesta tiap weekend, sport maniak, sampai dengan yg hanya suka diam di rumah saja. Semua tergantung dengan kepribadian masing-masing.

Namun kebanyakan, orang lebih suka menghabiskan waktunya beraktifitas dengan keluarga. Pergi berolah raga, ke pantai, atau ke taman kota. Kecuali para remaja, mereka biasanya pergi dengan teman mereka.. sama ya.. dimana-mana... hehehe..

[caption caption="Sumber Gambar: dailymail.co.uk"]

[/caption]

Apapun pilihannya memang orang biasanya selalu aktif, ini termasuk yg hanya tinggal di rumah. Selalu ada yg mereka dikerjakan; kalau tidak melakukan apa-apa yaa.. baca buku.

[caption caption="Sumber Gambar: alamy.com"]

[/caption]

Urusan tugas rumah tangga gimana..?

Sejauh ini ceritanya memang santai gitu ya.. eeeitt tunggu dulu...

Justru ada yg menarik nih... kalau kita mulai melihat ke dalam kehidupan sehari-hari di rumah...

Ada perbedaan yg sangat mencolok bila dibanding dengan para keluarga di tanah air... bener lho...

Kalau kita lihat lebih dalam ke yang nitty gritty istilahnya.. artinya ke hal-hal yg paling kecil, dalam kehidupan sehari-hari, kita akan melihat gambaran yg sebenarnya bagaimana hidup di luar negeri.

Kenapa sih lihat hal-hal yg sehari-hari? .. sabar dulu ya..hehehe..

Karena memang disitulah kehidupan ini selalu berputar, kegiatan sehari-hari yg harus kita lakukan supaya hidup di dunia ini berjalan silih berganti dari hari ke hari.

Di Indonesia kita tidak akan pusing dengan kehidupan sehari-hari, karena kita delegasikan kepada para assistant yaa..kan.. hehehehe... Semua kegiatan, dari membersihkan rumah, cuci dan seterika baju, memasak, belanja, antar jemput anak ke dan dari sekolah.

Urusan rumah ada assistant rumah tangga yg handle, bersihin taman dan potong rumput bagiannya pak Min yg, ditambah lagi ada pak Mad si sopir yg siap mengantar kemana saja.

Saya jadi ingat, waktu itu jam makan siang, saya makan di ruang makan kantor dengan teman dari lain divisi. Dia kerja paruh waktu punya dua anak. Kita ngobrol aja tentang sehari-hari. Dia cerita rencana dia minggu ini, waktu nggak ngantor, harus potong rumput. saya kaget dalam hati, wow... padahal suami dia itu manager saya..

Saya langsung ingat, kalau di tanah air, wanita muda ini, seorang isteri manager dan dia bekerja..

Maka hidupnya akan enak sekali, pulang kerja, makanan sudah siap, baju kotor sudah bersih dan diseterika, anak sudah dijemput sopir, kebun sudah bersih. Semua sudah siap, jadi dia ada waktu untuk istirahat sepanjang sore. Kalau toh ada yg harus dikerjakan sore itu, dia tinggal panggil assistant rumah tangga untuk bantu dia.. ya kan... nggak akan terbayang dalam pikirannya bahwa dia harus potong rumput... never !

Lain dengan di luar negeri, di negeri maju, tenaga kerja dihargai, termasuk buruh, tujuannya supaya setiap orang bisa hidup layak. Jadi semua pekerjaan ada upah minimum dengan hitungan per-jam. Pak Tjip pernah menulis tentang pekerjaan sebagai cleaner yg upahnya $20 per-jam.

Lalu gimana tugas rumah tangga bisa dikerjakan?

Biasanya keluarga akan bekerja sama melakukan semua kegiatan di rumah, atau memanggil cleaner untuk membantu membersihkan rumah satu atau dua jam per minggu juga merupakan jalan yg bisa ditempuh oleh keluarga.

Untuk keluarga yg anak-anak sudah cukup besar untuk diberi tugas, maka kegiatan rumah bisa lebih ringan lagi, karena anak bisa membantu mengerjakan sebagian tugas.

Inipun hanya bisa membantu untuk hal yg kecil, misalnya mengeluarkan bak sampah, dan memasukkan kembali waktu sudah kosong, membereskan kamar mereka sendiri.

Anak-anak pun sudah sibuk dengan segala kegiatan mereka waktu weekend, misalnya main sepak bola, atau olah raga lain yg disukai.

Untuk keluarga dengan anak yg masih kecil, maka mereka mendidik anak supaya mandiri sejak kecil.

Ketika masih kecil anak dibiasakan untuk membereskan mainan mereka, dengan disiplin, dilakukan berulang-ulang sampai anak terbiasa melakukan sendiri.

Juga waktu makan, mereka harus hadir pada waktu jam makan, lapar tidak lapar anak harus duduk bersama keluarga untuk makan. Waktu tidurpun demikian, tiap jam yg sudah ditentukan anak harus sudah gosok gigi dan ada ditempat tidur. Tidak ada alasan “saya belum ngantuk”, orang tua akan jawab “sudah jam tidur, maka harus tidur”.

[caption caption="Sumber Gambar: bubhub.com.au"]

[/caption]

Sebenarnya semua kegiatan untuk anak tersebut selain mendidik anak untuk disiplin, juga memberi orang tua waktu untuk istirahat. Karena semua kegiatan dilakukan sendiri, maka orang tua harus bisa pintar-pintar mengatur waktu seefisien mungkin.

Siapa yg antar- jemput anak?

Ini tergantung usia anak juga, kalau anak masih kecil belum usia sekolah, maka orang tua bisa menitipkan ke Child Care atau ada nenek-kakek mereka yg mau membantu.

Kalau anak sudah remaja, mereka bisa naik bis sekolah. Sedangkan anak sudah usia sekolah - SD, maka suami-isteri akan mengatur waktu siapa yg bagian menjemput anak dan siapa yg mengantar. Misalnya ayah mengantar anak dan ibu berangkat kerja lebih awal. Karena berangkat awal maka ibu pulangnya juga awal, sehingga bisa jemput anak dari sekolah.

Kalau hal itu tidak memungkinkan, maka anak akan diikutkan dengan kegiatan after school, jadi nanti jam pulang akan sama, atau isteri akan tinggal dirumah sebagai ibu rumah tangga. Namun sekarang ada juga bapak yg memilih menjadi a Full Time Dad, dan isteri yg bekerja..hehehe..

Sudah sibuk kayak gitu yg belanja siapa?

Belanja ke pasar pun dilakukan sendiri. Saya pernah ketemu Gubernur (wanita) di pasar. Dia belanja sendiri, kelihatan santai saja..dan say hello kepada rakyatnya waktu berpapasan... hehehehe...

Tapi sekarang Supermarket sudah punya system shopping online, jadi belanjaan bisa diantar sampai pintu rumah. Lebih menghemat waktu dan meringankan beban untuk keluarga.

Di dapur... siapa yg hobby masak?

Di dapur pun akan ada kerja sama, kalau isteri memasak maka suami akan menangani uruasan cuci piring, yaitu dengan manaruh piring-piring kotor dan semua yg tadi dipakai masak, ke dalam mesin cuci piring. Kalau gk pakai mesin cuci piring ya.. tugasnya dilakukan bersama. 

[caption caption="Sumber Gambar: thinkstockphotos.com"]

[/caption]

Begitupun tugas-tugas yg lain seperti, potong rumput, urusan sampah, cuci baju, seterika dll. semua diatur supaya ada kerja sama yg baik.

Saya ingat teman saya di Canberra, waktu itu kami masih ngobrol bersama di rumah dia, suaminya pulang dari kantor. Teman itu bilang begini : “ Naah itu mesin cuciku datang” padahal suaminya seorang manager. Tugas dia emang cuci piring sehabis dinner..hehehe..

Jadi di luar negeri, tak peduli siapapun mereka di kantor, tetapi kalau di rumah ya.. tetap harus melakukan hal yg nitty gritty...hehehe..

Dengan semua kegiatan yg harus dikerjakan sendiri, maka adalah suatu kebutuhan kalau sebuah rumah ditunjang dengan alat-alat untuk meringankan beban kerja tersebut. Misalnya mesin cuci piring, oven, microwave, cuci baju, pengering baju (waktu musim dingin), lawn mower, vacuum clearner.

Jadi alat-alat itu bukan untuk pameran, tetapi suatu kebutuhan, sebagai pengganti sebagian tugas assistan rumah tangga.

Di tanah air, saya lihat rumah teman saya yg megah, bak rumah di sinetron hahaha... Di rumahnya ada dua dapur, yg satu di belakang, aktif untuk masak dan satunya dapur modern.

Dapur “modern” ini letaknya sengaja dibuat supaya kelihatan dari ruang tamu hehehee....

Dan ini tidak dipakai untuk masak... jadi hanya untuk pajangan.. supaya orang bisa melihat bahwa mereka kaya... mampu punya dapur modern. Karena tidak dipakai untuk masak, maka akhirnya dibuat tempat untuk menaruh helm, tas, kotak hadiah.. dsb....hehehe..

Ada juga rumah dengan style open plan, yaitu dapur, ruang makan dan ruang keluarga/tamu jadi satu. Jadi orang bisa melihat dapur.

[caption caption="Sumber Gambar: inspirehomes.xyz"]

[/caption]

Saya kira sekarang di tanah air juga banyak model begini. Tetapi di luar negeri, rumah yg style open plan; dapurnya functioning, artinya dipakai masak setiap hari.. tidak hanya untuk dilihat...hehehe..

Jadi teman saya itu, mungkin salah mengartikan tentang dapur modern ya.. hehehee...

Lalu kapan dong santai nya..?

kerja dari hari Senin sampai Jumat. Jadi hari Jumat malam sama dengan malam Minggu kita di tanah air.

Biasanya orang dewasa akan keluar makan malam atau bertemu teman pada Jumat malam. Kalau sudah punya anak, maka harus mengatur siapa yg akan menjaga anak selama mereka keluar malam. Bisa minta tolong teman, anggota keluarga lainnya atau bayar orang untuk jaga anak.

Kalau belum punya anak tidak ada masalah, mereka bisa bertemu teman waktu Jumat malam, atau weekend, bahkan bisa melakukan short holiday. Jadi weekend saja liburan ke daerah sekitar, ke pantai atau ke puncak, asal yg relax. Senin sudah masuk kerja lagi, dan siap2 bergulat dg kerjaan sampai stress..hehehe..

Kalau semua option itu tidak memungkinkan, ya.. tinggal di rumah dengan anak tersayang, olah raga bareng, atau pergi ke pantai waktu cuaca cerah ...Kalau nggak yaa... nanti waktu anak sudah besar maka ada waktu untuk diri sendiri, holiday keliling dunia dan shopping,  seperti pak Tjip dan ibu Roselina...hehheee..

[caption caption="Sumber Gambar: sydney.com"]

[/caption]

Kalau di tanah air, untuk menikah dan punya anak adalah hal yg biasa.. tak akan membawa dampak yg significant, ini karena adanya support, baik dari keluarga besar maupun dari support system tadi, yaitu assistan rumah, pak Min, pak Mad dan baby sitter.

Tetapi untuk orang di luar negeri, akan merupakan a big step. Karena mengingat beban kerja yg harus mereka tanggung.. kalau suami-isteri semua kerja saja sudah repot, apalagi waktu anak mulai hadir dalam keluarga.. harus kuat lahir dan batin...

[caption caption="Sumber Gambar: thelifestudio.co.za"]

[/caption]

Nah inilah secuil gambarannya.. sekarang kita tahu kan, ternyata hidup di luar negeri tak seglamour gambar-gambar di majalah. Semoga bisa dipetik hikmah dari keberadaan support system di tanah air yg masih terjangkau... berbahagialah...hehehee...

Pesan saya jangan suka uring-uringan sama mbak assist, pak Mad, pak Min ya....hehehehe..

Salam damai selalu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun