Mohon tunggu...
mbak Yun
mbak Yun Mohon Tunggu... Pensiun -

Life is beautiful https://penatajam.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asbestos " The Silent Killer "

8 November 2015   17:58 Diperbarui: 8 November 2015   18:27 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kenapa sih kita selalu tertinggal? ... saya nggak tahu persisnya tugas siapa tuk bikin peraturan di Dept Kesehatan, tapi pastinya mbak n mas yg duduk di kursi empuk di Dept Kesehatan tahu. Nah yg saya nggak ngerti itu.. kenapa mas dan mbak itu nggak mau baca-baca... intip-intip mereka (negara lain ) yg sudah susah payah, sampai berkeringat meramu racikan peraturan pelarangan Asbestos.... enak loh sebenarnya tinggal intip-intip.... bikin resep.. jadilah kita aman.... tapi mbak n mas di kursi empuk pada nggak mau...atau kirim orang kek tuk belajar ke tetangga kita dan dapat akreditasi dari sana.. sehingga pulang bisa di kloning  expertise nya...dilakukan training diseluruh negeri..kerja..kerja..kerja... denger nggak sih .. presiden sudah teriak-teriak.. sampai keluar otot .. yg dikursi masih pd tidur.....

 

Ini juga peluang tuk K-er yg mau jadi entrepreneur, bisnis dibidang Asbestos removalist yg terakreditasi, supaya nanti kalau orang mau menghilangkan Asbestos dari rumah mereka, bisa dilakukan oleh orang-orang yg ahlinya tuk melakukan itu... jadinya aman.. gitu...
Loh kok nggak aku saja? mungkin ada yg berpikir... lha aku kan udah nenek-nenek entar kalau harus naik ke atap rumah, trus jatuh gimana hayo..? malah jadi merepotkan orang..  

W H O
Sebagai patokan standard peraturan maka bisa rujukannya ke World Health Organisation  (W H O). nah di websit mereka... cari aja WHO Asbestos.. begitu buka di International Programme on Chemical Safety - Asbestos, maka kalimat pertama yg tertulis disitu adalah : All types of asbestos cause lung cancer, mesothelioma, cancer of the larynx and ovary. 

Coba masak gitu nggak ngeri ....

Disini juga menyebutkan bahwa saat ini 124 juta orang di dunia terekspos Asbestos di tempat kerja. Pada th 2004, kanker paru-paru yg disebabkan oleh Asbestos, mesathelioma dan penyakit kanker lain yg menyebabkan 107.000 orang mati karena terekspos Asbestos   dlm pekerjaan  dan 1.523.000 Disability Adjusted Life Years - artinya orang ini kehilangan beberapa tahun hidup dr hidupnya yg seharusnya bisa mereka nikmati secara normal jadi tidak, karena sakit yg disebabkan oleh Asbestos. Beberapa ribu kematian yg disebabkan oleh penyakit lain yg berhubungan dg Asbestos, dan juga kematian yg disebabkan oleh terekspos Asbestos yg tidak berhubungan dg pekerjaan.

WHO juga menyebutkan bahwa cara yg paling efisien untuk mengurangi/menghilangkan penyakit yg disebabkan Asbestos adalah untuk menghentikan pemakaian segala jenis Asbestos. Mendorong pengembangan teknology dan ekonomi pengganti Asbestos yg lebih aman untuk masyarakat.
 

Di website WHO ini juga ada video, teks dalam berbagai bahasa, tapi kayaknya Indonesia nggak ada.. dan masih banyak lagi panduan dalam menangani Asbestos. Semoga mbak n mas yg duduk di kursi empuk cepat-cepat bertindak sebelum terlambat... semoga...ya..
 

Nah sekarang pertanyaannya.. pernahkah anda melihat Asbestos? pasti jawabnya iya pernah.... lalu dimana lihatnya?  di Indonesia banyak Asbestos, diatap rumah, di carport, benar kan? jawabnya adalah salah..hehehe.. loh kok?.... iya Jadi sebenarnya yg kita lihat itu bukan Asbestosnya, itu products yg mengandung Asbestos, dan masih banyak lagi produk yg menggunakan Asbestos sbg campuran.

Lalu apa sebenarnya Asbestos itu?
Asbestos adalah satu sekelompok (a set of 6) mineral silika yg terbentuk secara alami, ada di dalam tanah. Jadi dari dalam tanah sudah seperti itu. Dengan ciri-cirinya : panjang, kristal berfiber tipis, masing-masing fiber terdiri dari jutaan microscopic "fibrils" yg bisa terlepas oleh gesekan dan proses lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun