Mas tahu, Mas itu seumpama karya sastra. Lahir dari khayalan dan imajinasiku. Mas adalah keindahan dalam cerita hidupku. Terima kasih sudah hadir, meski aku tahu surat-suratku tidak akan kamu balas.
Oh iya, aku amat produktif seketika mengerjakan penelitian ini. Selain mampu menganalisis hingga 300 halaman, aku juga telah membuat tiga esai sastra. Satu di antaranya termuat media. Judulnya, Novel, Kritik Sosial, dan Tragedi Kemanusiaan. Dua esai lainnya, berjudul Aku Malu Jadi Manusia dan Novel dan Sejarah Kekerasan.
Mas, selamat istrahat ya. Sementara, itu yang bisa aku jelaskan tentang perubahanku. Kamu tidak perlu takut tentang cintaku yang abstrak. Dan, kamu tidak perlu memikirkan bagaimana membalas surat ini. Aku tahu, kaupun abstrak, sebenarnya.
Salamku, kamu adalah karya sastra, yang indah dan hidup dalam tulisanku.
Suci Ayu Latifah
14.04.2020Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H