Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Radikalisme di Kampus seperti Teman

29 Desember 2018   17:55 Diperbarui: 29 Desember 2018   18:03 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti Teman

Munculnya paham radikalisme di perguruan tinggi sangat meresahkan. Pasalnya, paha, tersebut berpotensi pemicu perbedaan pendapat, yang akhirnya menimbulkan kontroversi skala besar. Apalagi, jika kampus tidak dapat mengontrol semua kegiatan mahasiswa di rumah dan di kampus. Mungkin saja, paham tersebut datang dari pergaulan di luar kampus.

Selain itu, anak muda adalah pengguna aktif internet dan media sosial. Mereka lebih rentan terpengaruh paham radikal. Jadi peran penting perguruan tinggi sangat dibutuhkan. Misalnya, dosen mau bergaul dengan mahasiswa, bertukar pikiran, dan mengetahui kegiatan mahasiswa.

Penerapan hal tersebut akan memberi pengaruh positif bagi kedua pihak. Hal ini dapat mengurangi penyebaran paham radikal yang berpotensi memecah kebinekaan.

Tulisan di atas pernah termuat di koran Kompas kolom Kompas Muda, edisi Jumat, 21 Juli 2017. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun