Cara Mengalahkan Pelakor Tanpa Melabrak
Diselingkuhi suami memang rasanya sangat sakit, setiap hari pasti muncul perasaan sedih, sakit hati, benci, marah, semuanya akan melebur menjadi satu saat Bunda harus menjadi korban pelakor. Pada saat bunda mengetahui kalau ternyata suami telah berselingkuh, bunda pasti akan memarahi suami sejadi jadinya lalu bukanya suami minta maaf malah suami bertambah marah dan balik menyalahkan bunda karena bunda kurang melayani dirinya. Setelah memarahi suami tidak mempan membuatnya tersadar, lalu bunda melabrak pelakor dengan tujuan agar dia meninggalkan suami bunda, bunda berpikir dengan begitu suami akan kembali pada bunda. Tapi kenyataanya, pada saat bunda melabrak pelakor bukanya pelakor sadar malah dia makin menjadi jadi dengan cara pura pura menjadi korban agar suami merasa iba padanya. Endingnya bunda malah makin dibenci sama suami. Benar begitu bun ?
Kondisi ini banyak dialami klien klien saya pada saat diselingkuhi suaminya. Jadi Mengedepankan emosi dengan cara melabrak justru akan membuat pelakor makin senang. Karena pelakor telah berhasil membuat bunda makin jauh dari suami bunda, dan bunda makin merasakan sakit hati yang mendalam.
Nah untuk menghadapi pelakor, bunda harus pakai cara cantik bun, jangan pernah dibarengi dengan hal-hal yang menunjukkan diri Bunda lemah. Hadapilah dengan bijak dan elegan dengan cara tetap mengontrol emosi dengan cara perbanyak bersitighfar, jika sesekali perasaan emosi itu muncul, bunda bisa hening sejenak, tutup mata bunda dan lakukan olah nafas dengan beristighfar. Langkah selanjutnya, bunda perlu  komunikasikan dengan suami secara kepala dingin terkait uneg uneg bunda, tanyakan lagi komitmen pernikahan pada suami, pelayanan apa yang ingin didapatkan suami dari bunda dan perbaiki hubungan ranjang dengan Suami, meliputi saling terbuka mengekspresikan keinganan, cobalah untuk mengkomunikasikan fantasi seperti apa yang diinginkan suami. Mungkin ini bukan hal yang mudah, hati bunda masih teriris iris tapi bunda tetap berjuang  dengan cara seperti itu.
Saya tahu ini sulit buat Bunda, Jika Bunda merasa kesulitan untuk menghadapi masalah ini, Bunda bisa menghubungi saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H