Aku mencoba-coba browsing. Aku penasaran dengan Thalassemia dan MDS. Penyakit aneh yang asing ditelingaku maupun dimata umum. Kontrol yang begitu continue kok masih  bisa membuat mereka tegar.
Thalassemia merupakan penyakit kelainan darah merah yang diturunkan dari kedua orangtua kepada anak dan keturunannya. Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk heamoglobin manusia, sehingga eritrosit mudah pecah dan menyebabkan pasien menjadi pucat. Gejala umum yang dapat diamati adalah wajah pucat, mata kuning, perut buncit akibat pembengkakan hati dan limpa.
"Penyakit ini dari bawaan lahir, dimana anak-anak tidak bisa menghasilkan sel darah merah dengan baik,yang tentu saja harus bergantung dengan orang lain untuk mendapatkan sel darah merah. Tubuh mereka tidak bisa menghasilkan sel darah merah, jadi tumbuh kembangnya tidak bisa baik," kata Konsultan dan ahli Hemato-Onkologi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Dr dr Teny Tjitra Sari dikutip dari ANTARA, Selasa, 16 Mei.
Ada dua jenis Thalassemia, yaitu thalassemia mayor dan Thalassemia minor.
thalassemia mayor biasanya Hb pasien akan berkurang dalam setiap bulan, sedangkan Thalassemia minor, biasanya Hb turun dikala tertentu. Bisa satu tahun, bisa 5 tahun dst, tergantung kondisi fisik paisen. Thalasemia mayor, untuk saat ini satu-satunya pengobatan adalah dengan tranfusi.
Sindrom Myelodyplastic (MDS) adalah sekelompok dari berbagai ragam kelainan sumsum tulang Dimana sumsum tulang tidak menghasilkan sel darah sehat yang cukup. MDS sering disebut sebagai gangguan sumsum tulang.
Pada stadium awal, pasien memiliki jumlah sel darah rendah terkadang memerlukan tranfusi darah. Sedangkan dalam stadium yang labih lanjut, pasien memiliki kondisi yang sama dengan Leukemia Myeloid Akut.
Dimana syukurmu?
Sebagai orang awam, tentulah kedua penyakit tersebut terlihat menakutkan. Pengobatan yang cukup lama, susah dan berulang secara konsisten  membuat orang jenuh dan malas melanjutkan.
Saya pernah melihat youtuber yang mengidap penyakit gagal ginjal. Dia sudah dewasa, dia bercerita suatu Ketika dia tidak mau berangkat cuci darah. Sudah muak, bosan, jenuh, malas. Istrinya sudah merayu sekuat tenaga, namun nihil. Akhirnya "mencoba" sekali tidak cuci darah. Dalam pengakuannya, dia merasa menyesal yang teramat sangat. Dia kesakitan luar biasa, dia merasakan seperti sekarat. Akhirnya dia berjanji untuk rutin berobat.
Nah, dalam cerita pasien Thalassemia dan MDS diatas tadi kasusnya adalah anak kecil. Tetapi mereka tetap ceria menghadapi sakitnya yang mungkin dengan taruhan nyawa. Mereka tidak pernah marah dengan Allah.